JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Untuk  meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan vokasi yang akan berdampak dalam upaya pengurangan angka pengangguran, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi di indonesia. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bekerjasama dengan Balai Besar Pengembangan Sumbar Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Kominfo Medan, gelar Pelantihan Vocational School Graduate Academy (VSGA), Kamis (9/6-2022) kemarin di hotel Emersia Batusangkar.

Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan dihadiri langsung oleh Koordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia BBPSDMP Kominfo Medan Yusrizal tersebut diikuti oleh 75 orang peserta pelatihan dengan latar belakang pendidikan SMK sederajat, diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan juga diploma 4 atau SI.

Bupati Eka Putra, ucapkan terimakasih kepada Kepala BBPSDMP Kominfo RI Medan beserta seluruh jajarannya yang telah memprakarsai pelatihan VSGA dengan program pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi nasional atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

"Dengan adanya pelatihan dengan basic sekolah vokasi seperti ini, tentu memberikan bekal kepada lulusan sekolah maupun pendidikan tinggi untuk menambah skill dan kualifikasi diri, sebagai bekal menghadapi dunia kerja, atau pun dunia wirausaha," ujarnya.

Dikatakannya, pemerintah kabupaten Tanah Datar menaruh harapan besar atas terselenggaranya kegiatan ini.

"Semoga dengan mengikuti pelatihan ini, peserta memiliki keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia dan masyarakat umum," tambah Bupati.
Sementara Koordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia BBPSDMP Kominfo Medan Yusrizal, mengatakan pelatihan ini diharapkan mampu mengurangi permasalahan bangsa terutama dalam hal keterbatasan kemampuan talenta digital, dimana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang teknologi saat ini masih belum tercukupi.

"Laporan World Bank, tahun 2016 bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebesar 9 juta orang pada tahun 2015-2030. Selain itu, menurut Sakernas pada bulan Februari 2018, jumlah tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5.13% di tahun 2018. Tingkat Pengangguran Terbuka untuk SMK sebesar 21% dan SMA sebesar 24%. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap pada tingkat pendidikan SMK dan SMA," terang Yusrizal.

Untuk itu, dikatakan Yusrizal perlu meningkatkan kemampuan tenaga kerja agar dapat memenuhi permintaan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebesar 9 juta orang pada tahun 2015-2030.

Dikatakannya, mengetahui perkembangan pesat yang semakin tidak dapat dipungkiri tersebut, sejak tahun 2018 yang lalu Kementerian Teknologi dan Informatika menginisiasi program Digital Talent Scholarship di bidang Kecerdasan Buatan, BigData, Keamanan Siber, Cloud Computing, Machine Learning dan Digital Business.

"Tahun 2022 ini, Program Digital Talent Scholarship memberi kesempatan pelatihan bagi 200.000 penerima beasiswa dalam 8 (delapan) akademi yakni Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, Tematic Academy, dan Pro A academy, Digital enterprenership Academy, Government Transformation academy, Talent Scout Academy, dan Digital Leadership Academy," tambah Yusrizal.

Berkaitan dengan pelatihan program VSGA ini menurut Yusrizal merupakan program pelatihan dan sertifikasi bidang TIK yang berfokus dalam peningkatan kompetensi bagi lulusan SMK /SLTA , D3, D4 ataupun S1 bidang TIK, yang bertujuan untuk mencetak talenta/SDM level teknisi dalam bidang digital, khususnya dalam bidang Junior Network Administrator, Junior Graphic Designer, Junior Web Developer, Junior Mobile Programmer, dan Intermediate Animator, dan Data Management Staff.

Dia juga katakan, dengan terselenggaranya pelatihan ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan SMK yang akan berdampak dalam upaya pengurangan angka pengangguran serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam hal ini berupaya untuk menciptakan ekosistem seimbang dalam memaksimalkan peran penta helix untuk menjadi fasilitator dan akselerator pendukung ekonomi digital," pungkasnya. (MG)
 
Top