JA.com, Limapuluh Kota (Sumatra Barat)--Setelah sukses diselenggarakan tahun 2021 lalu, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota kembali berkolaborasi dengan salah satu media televisi menyelenggarakan Lomba cerdas Qur'an.

Memasuki tahun kedua penyelenggaraan lomba yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama di Limapuluh Kota, dengan mengusung konsep lomba yang berbeda.

Lomba cerdas Al-Qur'an tahun ini dipadukan dengan Adat Budaya Minangkabau. Tujuannya, para pelajar dapat memahami keselarasan adat dan agama di Minangkabau.

Bertempat di Gedung IPHI Sarilamak, Kompetisi antar sekolah di Limapuluh Kota tersebut resmi ditabuh pada Senin (13/06/2022). Dibuka secara resmi oleh Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo, turut hadir pada kesempatan itu Ketua TP PKK Limapuluh Kota Nevi Safaruddin dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Limapuluh Kota Indrawati.

Bupati Safaruddin mengapresiai langkah Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota yang menggelar program Cerdas Quran dan Adat Budaya Minangkabau yang diselenggarakan hingga dua minggu kedepan.

"Tentunya program ini selaras dengan visi daerah sebagai upaya dalam mewujudkan Kabupaten Limapuluh Kota yang madani, beradab dan berbudaya," katanya.

Ia, berharap para peserta dapat memaknai falsafah adat Minangkabau yaitu "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah", sehingga akan muncul ahli Al Quran yang paham dengan keselarasan Adat Budaya Minangkabau di Kabupaten Limapuluh Kota di masa mendatang.

"Semoga kompetisi ini dapat digelar setiap tahun agar melahirkan generasi yang Qur'ani dan berbudaya," harap Bupati Safaruddin.

Lebih lanjut, Bupati Safaruddin mengajak pendidik maupun orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dan disiplin kepada anak-anak yang nantinya menjadi pondasi dalam pembentukan karakter akhlak mereka zaman yang serba digital saat ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Limapuluh Kota, Indrawati mengungkapkan rasa terimakasih dan apresiasi kepada perangkat sekolah maupun orang tua yang memiliki keinginan secara bersama dalam melahirkan anak cerdas, beriman, dan berbudaya.

"Saya berharap ke depan program ini berlanjut setiap tahunnya dengan dukungan orang tua terhadap anaknya agar menjadi hafiz maupun Hafizah yang berbudaya," kata Indrawati.

Pihaknya, mengajak para guru untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan pembelajaran berkualitas guna tercapainya  masyarakat yang madani, beradat, dan berbudaya dalam kerangka Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah. (MG)
 
Top