JA.com, Payakumbuh (Sumatra Barat)--Kelurahan Padang Tongah Balai Nan Duo Kecamatan Payakumbuh Barat melaksanakan kegiatan pertemuan bersama pemuda anak nagori, niniak mamak serta tokoh masyarakat di halaman Kantor Kerapatan Adat Nagori (KAN) Balai Nan Duo Koto Nan Ompek, kemarin.

Kegiatan pertemuan tersebut, untuk pencerahan adat dan
budaya alam Minangkabau. Disamping untuk menjaga tali silaturahim serta untuk menghidupkan kembali nilai adat yang sudah terhimpit perkembangan jaman saat ini.

Walikota yang diwakili Asisten I Yoherman mengucapkan selamat datang kepada Yus Dt. Parpatiah dari Sanggar Belerong Group, Jakarta sebagai narasumber kegiatan.

“Selamat datang kepada narasumber kita dalam kegiatan pencerahan adat dan budaya alam Minangkabau Yus Dt. Parpatiah dimana beliau merupakan sesepuh kita semua dalam penerapan nilai adat dan budaya alam Minangkabau, yang sudah jauh datang dari Jakarta hanya untuk memberikan ilmunya kepada kita semua," ucap Yoherman.

Senada, Ketua KAN Koto Nan Ompek Dt. Asa Dirajo mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang sudah menghadiri kegiatan ini.

“Terima kasih banyak dari kami seluruh pengurus KAN Koto Nan Ompek, dimana Yus Dt. Parpatiah dari sanggar Balerong Group Jakarta telah menyisihkan waktunya untuk dapat hadir dalam kegiatan malam ini dan dapat berbagi serta dapat memberikan pencerahan bagi kami semua yang ada disini," kata Dt. Asa Dirajo.

Sementara itu Lurah Padang Tongah Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat Hendri, SH menyampaikan generasi muda sudah banyak yang lupa dan tidak tahu tentang adat dan budaya Minang.

“Saat ini nilai dan norma adat sudah banyak dilupakan atau bahkan ada yang tidak diketahui oleh generasi muda sekarang, sehingga banyak pemuda pemudi di jaman sekarang sudah tidak mengerti dan paham tentang adat dan budaya alam Minangkabau," katanya.

Dikatakan Hendri, kegiatan ini berlangsung berkat inisiasi dari pemuda dan anak nagori Koto Nan Ompek yang ingin menghidupkan kembali pengetahuan tentang nilai adat dan budaya Minang yang sudah ditelan masa.

"Saat ini pelajaran adat budaya Minang di sekolah formal sudah ditiadakan, hal ini membuat anak anak kita tidak dapat belajar dan mengetahui lebih lagi tentang dasar adat, budaya dan norma di Minang, dan kami ingin Pemko dapat selalu memfasilitasi kegiatan seperti ini agar anak kemenakan kita dapat belajar kembali tentang adat budaya dan norma di Minang," harapnya.

Selain niniak mamak dan tokoh masyarakat, kegiatan ini juga dihadiri oleh camat barat, perwakilan DPRD, serta masyarakat yang ada terutama di wilayah daerah Koto Nan Ompek. (Farhan)
 
Top