JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Banjir yang menerjang  di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menyebabkan kerugian miliaran rupiah. Kerugian banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat, mencapai angka Rp 10,1 miliar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Richi Amran, mengatakan kerugian dihitung dari rusaknya belasan rumah, fasilitas umum dan lahan pertanian yang tersebar di 4 kecamatan.

"Ya, taksirannya segitu, mengingat banyaknya bangunan yang rusak dan lahan pertanian yang gagal panen," katanya, Jumat 29 November 2019.

Hingga kini, ratusan warga masih berada di tenda pengungsian. Pemkab Solsel juga telah mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian.

"Pemkab menyediakan lebih dari 500 porsi nasi setiap hari. Bantuan makanan dan dapur umum bakal dihentikan hingga pekan depan," katanya.

Di sisi lain, setelah dihantam banjir dan longsor, dua kecamatan terdampak juga mengalami krisis air bersih. Hal ini akibat rusaknya sumber air PDAM yang biasa mengalir ke rumah warga.

"Saat ini pasokan air bersih memang masih terhenti," kata Direktur PDAM Solsel, Ridwan.

Menurutnya, bencana banjir dan longsor merusak 4 sumber air di Batang Lolo, Sungai Manau, Sungai Cangkau dan Seberang Suliti. Akibat kerusakan itu, sekitar 4 ribu dari 11.600 pelanggan PDAM Solsel tidak memperoleh akses air bersih dan ditambah 400 pelanggan di Liki Pinang Awan.

"Saat ini, PDAM menyiagakan 20 tangki air bersih gratis untuk kebutuhan air minum masyarakat setiap harinya, hingga suplai air kembali normal," katanya.

Seperti diketahui, Solsel diterjang banjir dan longsor beruntun mulai Rabu, 20 November 2019 sampai Minggu 24 November 2019. (man)*.
 
Top