JA.com, Solsel - Seorang tokoh muda Solok Selatan (Solsel) Mario Syahjohan menilai politik adalah salah satu bentuk seni. Baginya, seni merupakan keahlian yang menghasilkan karya bermutu.

"Berpolitik adalah seni mempengaruhi masyarakat, untuk kepentingan masyarakat. Bukan untuk kepentingan pribadi," kata Mario yang juga sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Solsel, saat diskusi Lapau dengan awak media, Minggu (9/12) di Muaro Labuah.

Maka dari itu, hal ini salah satu alasan Mario mencalon sebagai kontestan pemilihan legislatif (pileg) 2019 di daerah pemilihan (dapil) Sumbar tujuh.

Sebagai generasi muda Solsel, ia memasang tiga target pemilih potensial. Pertama, pemilih pemula karena memang mewakili generasi mileneal. Kedua, pemilih di daerah pinggiran kerena selama ini, kaum marginal jarang terperhatikan.Terakhir, pemilih perempuan. "Selama ini, banyak caleg maupun wakil rakyat. Mereka jarang memperhatikan kaum marginal yang berada dipinggiran. Saya punya waktu 24 jam sehari untuk masyarakat," ucapnya.

Untuk mengetahui situasi dan kondisi masyarakat, ia kerap melakukan kunjungan lapangan supaya bisa paham dan melihat langsung persoalan yang ada. "Faktor ekonomi menjadi permasalahan pada umumnya," katanya.

Ia menilai salah satu solusi untuk menjawab persoalan itu, melalui peningkatan pemberdayaan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). "Contohnya, peningkatan kapasitas SDM sektor usaha kecil. Kalau pembangunan infrastruktur, sudah menjadi kewajiban dari pemerintah," sebutnya. (Rel)
 
Top