JA.com, Payakumbuh (Sumatera Barat)--Pemko Payakumbuh terus berinovasi.  Usai mengeluarkan aplikasi E-SPPD, pemerintah kota batiah ini kembali melahirkan aplikasi baru berupa Sistem Online Pengendalian Administrasi Pembangunan (SODAP).

Jika aplikasi E-SPPD bertujuan untuk mengawasi dan mempermudah ASN soal kegiatan perjalanan dinas, sedangkan SODAP buat untuk memantau kinerja ASN sesuai program yang telah disetujui dalam Musrenbang.

SODAP itu diluncurkan Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz yang jiga inisiator aplikasi itu di eks. Kantor Balaikota Bukit Sibaluik, Rabu (12/12/2018).

"Aplikasi ini efektifnya dilaksanakan di lingkungan Pemko Payakumbuh tertanggal 1 Januari 2019 mendatang," ujar Erwin.

Erwin mengatakan aplikasi SODAP ini merupakan terobosan terbaru Pemko Payakumbuh untuk meningkatkan kinerja ASN agar komitmen dengan progran yang telah disetujui dalam Musrenbang. Disamping itu, SODAP akan mengontrol bagaimana perkembangan program ini dari awal hingga selesai. Jadinya, sifat program ini tidak lain untuk peningkatan kualitas ASN untuk melayani kesejahteraan masyarakat.

"Ini terobosan terbaru kami untuk melayani masyarakat dan salah satu bukti  Pemko Payakumbuh melayani berbasis IT agar gampang mengukur kinerja secara terukur, terarah dan fokus," kata Erwin.

Untuk merealisasikan SODAP di lingkungan Pemko Payakumbuh, Wakil Walikota melalui Bidang E-Goverment dinas Kominfo Payakumbuh melakukan training kepada setiap ASN bidang kepegawaian di masing-masing OPD dan Sekretariatan di aula lantai 3 Eks. Kantor Balaikota Payakumbuh, Bukik Sibaluik, Rabu-Kamis (12-13/12/2018).

"Efektifnya dihitung mulai tanggal 1 Januari 2019. Sekarang ini ASN dari Bidang Kepegawaian setiap OPD akan dilatih cara menggunakan SODAP selama dua hari. Nanti mereka yang menjadi admin di OPD-nya," kata Erwin.

Sementara itu Kabid E-Goverment, Armein Busra mengatakan aplikasi ini buah dari gagasan Wakil Walikota yang ingin seluruh administrasi dan pelaporan kerja para ASN bisa beralih dari manual ke digital. Jadi untuk pemantauan jauh lebih gampang dan tidak perlu memakan waktu lama dalam mengurus birokrasi.

"SODAP ini dimotori langsung oleh pak Wawako. Beliau yang aktif dan turun langsung untuk merancang sistem SODAP ini bekerja. Kami dari E-Goverment hanya membuat aplikasi," kata Armein.

Mengenai kesamaan dan perbedaan SODAP dengan E-SPPD, Armein menuturkan kedua aplikasi ini sejalan. Namun, memiliki tupoksi yang berbeda. Dalam artian, SODAP akan berkonsentrasi pada pelaporan program pembangunan sedangkan E-SPPD berfokus pada sistem perizinan perjalanan dinas.

"Kalau SODAP ini lebih bersifat umum dan global. Jadi seluruh program baik terkait perjalanan dinas atau yang lainnya terbaca oleh pimpinan. Itu mencakup seluruh program harian, bulanan maupun tahunan. Kalau E-SPPD hanya untuk perjalanan dinas," katanya.

Armein menuturkan aplikasi ini akan memposisikan pejabat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing - masing, tentunya ini tidak menggunakan tenaga operator lagi. Sesuai dengan konsep kita di dalam pengembangan aplikasi,  bahwa kedepan tidak ada lagi istilah single user dengan satu aplikasi satu operator,  karena pada dasar nya aplikasi dirancang sesuai dengan tugas dan fungsi, jadi dalam penilaian dan evaluasi akan gampang dilakukan kepala daerah kepada setiap OPD dan sekretariat karena setiap data telah terekam dengan baik. (rel/gun)
 
Top