JA.com. Payakumbuh (Sumatera Barat)--Memaknai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ke 1440 H, Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengajak masyarakat hijrah untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.

Ia mengajak memaknai sosok Nabi Muhammad SAW yang merubah tatanan dunia yang dulu penuh dengan hingar bingar kezaliman menjadi penuh keharmonisan.

Hal itu disampaikan Erwin Yunaz saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SD Negeri 24 Payakumbuh, Jumat (23/11/2018).
Bagi Erwin, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati untuk memulai kembali kehidupan yang lebih baik.

Untuk itu masyarakat perlu mempelajari lebih dalam tentang kehidupan nabi Muhammad SAW dan mengaplikasikannya dalam kehiudpan sehari-hari.

“Jika tidak ada Nabi Muhammad SAW, kita semua tidak tahu bagaimana dunia ini sekarang. Moral dan prilaku manusia pasti sangat buruk. Manusia akan dikuasai oleh hawa nafsu dan saling tikam untuk memuaskannya. Karena itulah perlu memaknai kembali bagaimana sifat Nabi Muhammad SAW dan istiqomah melaksanakannya,” kata Erwin.

Ia meminta masyarakat Payakumbuh untuk tidak mencari kesenangan dunia terlebih dahulu. Melainkan menyerahkan diri kepada Allah SWT dengan mengikuti cara Nabi Muhammad SAW. Jika urusan keimanan sudah kokoh, Allah SWT akan membantu umatnya yang beriman ini untuk bahagia di dunia dan akhirat.

“Jika iman sudah kuat dan selalu bertawakal kepada Allah SWT, segala urusan akan gampang. Allah SWT akan bantu kita karena beliaulah yang terbaik buat kita ini,” katanya.
Untuk para orang tua, Erwin meminta janganlah takut anaknya tidak bisa berbahasa Inggris, Matematika dan keilmuan dunia lain. Tetapi takutlah anak jika tidak paham akan agama.

Pasalnya, disanalah akhlak seorang anak dipertaruhkan. Jika akhlak anak sudah baik, ia akan menjadi orang yang cerdas sendirinya. Jika akhlak anak buruk, bagaimana pun usaha orang tua untuk membuatnya cerdas akan sia-sia saja.

“Apabila Akhlak sudah buruk, Allah SWT timpakan musibah kepada kita. Baik secara individu maupun kelompok. Lihat jika orang tidak berakhlak, pasti tidak peduli dengan orang lain dan keluarga. Maunya senang sendiri saja. Jadi kembalilah kita ke cara Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan norma-norma ketaatan yang diridhai oleh Allah SWT. Nanti anak kita akan menjadi anak yang sholeh dan taat kepada orang tuanya. Dialah penyelamat kita nanti,” katanya.

Erwin menceritakan bagaimana dirinya berkunjung ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah silam pasca bencana Tsunami akhir September 2018. Ada 2.000 rumah lebih yang dibenamkan oleh Allah SWT kedalam tanah di Kota Palu. Ini adalah peringatan Allah SWT agar manusia untuk taat kepada-Nya.

“Jangan sampai bencana seperti itu terjadi di Kota Payakumbuh. Sungguh sangat mengerikan. Saya tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya mampu mendoakan mereka yang menjadi korban,” katanya.

Dengan menghijrahkan diri, kehidupan masyarakat Kota Payakumbuh akan jauh lebih baik dan penuh sopan santun. Pemerintah akan sangat terbantu dan bersama masyarakat bisa lebih meningkatkan kerja sama guna kesejahteraan maupun pembangunan di Kota Payakumbuh. (rel/gun).
 
Top