JA.com. Payakumbuh (Sumatera Barat)--Kota Payakumbuh sepertinya bakal jadi produsen minyak Serai Wangi.  Ini menyusul sudah berproduksinya sejumlah kebum serai wangi petani di kota gelamai itu sejak beberapa waktu belakangan.

Johar Zal (55) dan Yeni Masrita (61),  petani Serai Wangi di Kelurahan Tanjung Pauh Kecamatan Payakumbuh Barat mengaku mulai bisa bernafas lega, sebab Serai Wangi yang dibudidayakannya sudah mulai panen dan disuling menjadi minyak.

"Pada panen perdana kami, dari 50 kilogram daun serai didapat minyak Serai Wangi seberat 4,4 ons. Minyak wangi tersebut kami suling sendiri," tutur kedua petani itu kepada wartawan di Tanjung Pauh baru.-baru ini.

Dikatakan, sebelum panen pihaknya sudah melakukan percobaan sekitar 2 bulan sebelumnya dengan menggunakan peralatan suling tradisional, memakai bahan bakar kayu api.

"Ini hasil penyulingan perdana sebagai uji coba alat penyulingan dan uji coba untuk mengetahui apakah serai wangi ini berminyak. Setelah melihat hasil perdana ini, kami semakin termotivasi untuk pengembangan, kedepan. Meskipun saat ini kami masih bekerja secara tradisional," terang Johar Zal

Dikatakan Johar Zal, sebelumnya ia  menekuni kebun gambir di Lubuk Alai Kecamatan Kapur IX Kabupaten Limapuluh Kota. Dan kini mereka mencoba profesi lain. Keahlian mengusahakan serai wangi ini didapatnya saat merantau di Pasaman beberapa tahun lalu.

Menurutnya,  penyulingan serai wangi menuntut kesabaran. Sebab,  minyak yang dihasilkan setetes demi setetes. Agar bisa berikan hasil lebih maksimal,  ia berharap adanya pembinaan dari pemerintah daerah, termasuk masalah pemasarannya.

"Kami masih penjajakan toke, meskipun kami  sudah punya rekanan di Pasaman. Tapi kami akan mencari yang terbaik dan memihak kepada kesejahtetaan petani. Doakan saja, karena minyak serai wangi ini merupakan bahan sabun, kosmetik, farfum, minyak gosok, telon dan sebagainya. Ini baru uji coba," tuntasnya.(gun)

 
Top