JA.com. Payakumbuh (Sumatera Barat)--Untuk mengenalkan kembali tradisi dan budaya Minangkabau khususnya seni bela diri, Perhimpunan Tuo Sile/k Tradisi Minangkabau bekerja sama dengan Pemko Payakumbuh dan Kemendikbud Provinsi Sumbar sukses menggelar ivent Payokumbuah Alek Silek pada Senin sampai Selasa (12-13/11)  bertempat di Rumah Gadang Salo, Kelurahan Limbukan, Kecamatan Payakumbuh Selatan.

Iven tersebut di ikuti 160 pesilat yang terdiri dari 4 pesilat luar negeri, 7 pesilat nasional, dan 149 pesilat asal Sumbar.

Keterangan Pamuncak Perhimpunan Tuo Silek Tradisi Minangkabau,Rothman Silitonga Datuak Paduko Basa Pandeka Sago, di Pendopo Rumah Dinas Walikota Payakumbuh, Selasa (13/11) malam, festival itu bertujuan untuk mengenalkan kembali tradisi dan budaya Minangkabau khususnya di bidang seni beladiri yang telah mulai memudar dari generasi muda Ranah Minang.

"Berbeda dari festival silek lain yang pada umumnya mempertandingkan adu fisik, pada Alek Silek yang baru saja kita gelar itu, lebih mengkedepankan seni serta ilmu pengetahuan jurus gerakan dari silek itu sendiri," tutur Rothman.

Lebih lanjut dijelaska, silek adalah seni mengenal Tuhan, seni mengenal diri dan Seni mengenal alam. Pada akhirnya yang disebut pandeka silek adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya sendiri sebelum dia menundukan lawannya.

"Di ranah Minang, Silek terkait dengan kehidupan para santri Surau. Sebelum para santri belajar ilmu bela diri mereka diwajibkan untuk belajar mengaji di Surau terlebih dahulu," terang Rothman. (gun)
 
Top