JA.com. Limapuluh Kota (Sumatera Barat)--Menindaklanjuti pemberitaan dugaan adanya aktifitas Warga Negara Asing (WNA) asal China di lokasi tambang emas Manggani Jorong Pua Data, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Wakil Bupati setempat Ferizal Ridwan langsung turun ke lokasi, Selasa (27/11).

Namun, Wabup Ferizal bersama tim pengawasan orang asing yang terdiri berbagai pihak mulai dari Badan Kesbangpol, Kepolisian,  TNI,  Imigrasi Kelas II A Bukitinggi dan unsur lainnya tidak berhasil mendapati orang asing tersebut. Sebab,  WNA itu sudah keburu keluar dari Manggani.

Laporan yang diperoleh Wabup. Ferizal dari kepala jorong dan pemuka masyarakat Pua Data menyebut,  orang asing itu sempat berdiam di dalam hutan Manggani sekitar selama 17 hari. Para WNA itu diduga telah melakukan survey potensi tambang di Manggani tanpa melapor kepada pemerintah nagari atau jorong.

“Dalam aturan pemerintahan, tamu dari warga negara Indonesia (WNI) saja wajib melapor 2×24 jam ke tempat yang ia datangi.  Ini malah WNA sudah 17 hari di dalam hutan Manggani tidak melapor  kepada pemerintah daerah ataupun kepada pemerintah nagari, " sesal Ferizal.

Tidak mau kegilangan jejak, begitu mengetahui para WNA yang diperkirakan berjumlah lebih dari enam orang tersebut sudah meninggalkan Manggani,  Wabup Ferizal segera menyusuri beberapa tempat yang diperkirakan menjadi tempat persinggahan orang asing itu seperti di Kenagarian Piobang Kecamatan Payakumbuh.  Tetapi,  WNA yang dicari ternyata juga sudah lebih duluan pergi.

Pengakuan pemilik rumah kepada Wabup, kediamannya memang pernah didatangi orang asing,  namun mereka susah keluar lagi ke tempat yang tidak diketahui.  Sebelumnya,  mereka dibawa oleh kerabatnya dari lokasi tambang emas di Manggani.

Dugaan pemilik rumah, para WNA yang tidak bisa berbahasa Indonesia tersebut sudah pergi ke Bandara BIM.

“Saat datang ke sini,  kami sudah menganjurkan mereka untuk melapor kepada kepala jorong dan wali nagari", ujar Kepala Jorong Pua Data Iswandi.

“Orang asimg itu meninggalkan rumah kami sekitar pukul 15.00 sore dengan menumpangi travel. Pengakuan mereka akan berangkat dengan ke Bandara BIM dan akan meninggalkan BIM pada pukul 19.00," tutur warga itu.

Wabup Ferizal Ridwan menyesalkan pihak pemerintahan nagari dan kecamatan yang tidak cepat menyikapi kehadiran orang asing tersebut hingga berbuntut munculnya polemik di tengah masyarakat Limapuluh Kota.

“Persoalan ini terjadi karena tidak adanya komunikasi dari instansi pemerintahan mulai dari tingkat jorong, nagari, kecamatan hingga ke tingkat pemerintah daerah,” ujar Ferizal yang akrab disapa Buya Feri.

Wabup Ferizal berharap, ke depannya hal serupa tidak terjadi lagi.  Jika warga mendapati keberadaan orang asing hendaknya segera dilaporkan kepada pihak berwajib.

Sebelumnya Kepala Jorong Pua Data Iswandi juga memaparkan orang asing asal China itu telah meninggalkan Manggani sejak tanggal 14 November lalu. Warga menduga orang asing tersebut berada di Mangani untuk melakukan survey terkait dengan pertambangan. (gun)
 
Top