JA.com, Solsel - Kapolres Solok Selatan (Solsel) AKBP Imam Yulisdianto menyatakan penculikan anak di Muaro Labuah informasi hoaks.

"Kami sangat kecewa dengan penyebaran informasi hoaks melalui media sosial instagram yang menimbulkan keresahan. Kejadian semalam tidak ada kaitannya dengan aksi penculikan anak, itu informasi yang tidak benar," kata AKBP Imam Yulisdianto didampingi Kasat Reskrim, AKP Rosidi dan Kapolsek Sungai Pagu, AKP Henwel.

Pihaknya, menyayangkan pengguna atau admin media sosial instagram Info Solsel yang saat itu langsung membagikan informasi yang belum jelas sehingga warga sangat resah. "Kami akan terus mendalami dan mecari siapa yang menyebarkan berita melalui medsos ini," ucapnya.

Imam menjelaskan bahwa kejadian yang sebenarnya, pada malam Sabtu (24/11) sekira pukul 19.30 WIB. Sekitar 17 orang anak pergi melayat ke rumah temannya bernama Yogi yang merupakan pelajar Tsanawiyah Negeri. Dikarenakan Ayahnya meninggal dunia, di Pulakek Koto Baru. Sekira pukul 21.30 WIB, para remaja tanggung tersebut pulang berjalan kaki dan sesampainya di jorong Kapalo Bukit dekat pencucian mobil, lalu berhenti mobil pick up L300 dan  berhenti didekat mereka.

Kemudian, salah seorang diantara mereka mengatakan kepada supir meminta tumpangan dan langsung menaiki mobil itu menuju RTH Muaro Labuah. Ketika berada di dekat jembatan nagari Koto Baru, para anak ini minta berhenti namun supir tidak memberhentikan mobilnya dan tepat nya di simpang tugu dekat RTH Muaro Labuah sebanyak 17 orang anak itu melompat dari atas mobil yang sedang berjalan. "Setelah kejadian dan setelah dicek sebanyak 17 anak yang menaiki mobil itu lengkap dan sehat," katanya.

Terkait dengan hal itu, pihaknya menghimbau masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum jelas sumbernya, karena itu dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Seorang anak yang ikut saat malam itu, Andre, mengatakan memang tidak ada penculikan. "Hanya saja kami stop mobil itu tidak berhenti makanya kami bilang ada penculikan," katanya. (Rls)
 
Top