JA.com- Pasbar (Sumatera Barat)-- Menyajikan berbagai ajang lomba seni tradisional yang menarik dan menghibur, menjadikan Festival Batang Sinuruik 2, ramai didatangi masyarakat dari setiap kejorongan yang ada di nagari Sinuruik dan nagari lainnya di Kabupaten Pasaman Barat.

Acara ini berlangsung meriah dengan lomba Solo Song yang bertemakan lagu Batang Sinuruik. Lagu yang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Sumatera Barat, yang merupakan hasil ciptaan dari Putra Nagari Sinuruik dan lagu pilihan lainnya yang dinyanyikan oleh para peserta.

Festival ini menjadi semakin meriah, dengan lomba seni tradisional lainnya yakni, Festival Band dengan arransement lagu Batang Sinuruik sebagai lagu wajib dan lagu pilihan lainnya yang diinginkan peserta, adanya Lomba Ronggeng dan Silat Tradisional.

Lomba lain yang tak kalah menariknya untuk disaksikan adalah, Lomba Malamang, Lomba Badia - badia Batuang, Fashion Show Baju Kurung Basiba dan Lomba Pidato Adat. Peserta lomba di festival bersifat umum dan tanpa batasan usia, yang berasal dari utusan nagari se Pasaman Barat dan perorangan.

Apalagi, acara tersebut berlangsung selama 4 hari, 22 s/d 25 November 2018 di depan Mess Pemda Kecamatan Talamau, sehingga masyarakat di nagari tersebut khususnya, merasa sangat terhibur dengan adanya festival ini.

Mereka memberikan appresiasi kepada Pemerintah Nagari Sinuruik, karena festival ini tak hanya menghibur, tapi mereka harapkan juga dapat meningkatkan kecintaan para generasi muda terhadap seni tradisional di daerahnya.

"Festival ini tak hanya terasa menghibur, tapi banyak manfaat lainnya yang dihasilkan, diantaranya dapat menumbuh kembangkan bakat dan minat para remaja dan pemuda nagari untuk belajar seni tradisional, sehingga seni tradisi nagari diharapkan tetap hidup dan lestari", ujar Fikri (45).

Hal senada, juga diungkapkan oleh Ketua Panitia Festival Joni Putra, apalagi acara ini melibatkan seluruh perwakilan pemuda dari setiap Kejorongan di Nagari tersebut sebagai panitia dan pengisi acara pertunjukan seni dan band.

"Festival ini kami gelar, juga bertujuan untuk menggiatkan remaja dan pemuda nagari untuk lebih mengisi waktu mereka dengan kegiatan - kegiatan positif dan bermanfaat", ujar Joni Putra.

"Selain itu juga, untuk menimalisir pengaruh negatif dari game online, yang hanya menghabiskan waktu secara percuma, penggunaan gadget yang berlebihan dan bahaya narkoba serta pengaruh negatif lainnya, yang banyak merusak generasi bangsa saat ini", lanjutnya.

Sedangkan Wali Nagari Sinuruik Fri Anton, mengungkapkan bahwa kedepannya pihak nagari bakal lebih intensif menggiatkan anak - anak, remaja dan pemuda serta pemudi nagari untuk lebih mengembangkan potensi mereka di seni tradisional, olahraga dan juga kegiatan agama.

"Kami dari pemerintah nagari berupaya memfasilitasi bakat dan minat di bidang seni, dengan menyediakan alat - alat seni dan dengan pelatih sentratasik yang merupakan putra asli nagari Sinuruik sendiri”, ujar Fri Anton.

“Saat ini sudah ada Sanggar Seni nagari, Sekolah Sepakbola untuk olahraga yang mesti terus digiatkan, dan Lembaga Didikan Subuh  serta Remaja Mesjid di bidang keagamaan", lanjut Fri Anton.

“Melalui Festival Sinuruik ini, diharapkan dapat memotivasi remaja dan pemuda nagari, untuk lebih mencintai seni traditional. Lomba ini kedepannya bakal kami tingkatkan lagi menjadi tingkat Sumbar, karena antusiasme yang besar dari daerah lainnya, yang sangat ingin untuk ikut berpartisipasi di festival ini”, lanjutnya lagi.

Berbagai lomba di Festival tersebut sangat menarik untuk disaksikan, berlangsung seru dan kompetitif serta tentunya sangat menghibur para penonton yang hadir untuk menyaksikan kemeriahan acara ini.

Festival tersebut ditutup pada malam hari terakhir acara (25/11), yang disertai dengan penyerahan hadiah berupa trophy, piagam dan tabanas kepada para juara lomba. Senyum dan kegembiraan terlihat jelas dari wajah para peserta yang berhasil memenangkan berbagai lomba yang ada di festival ini. (Zein)
 
Top