JA.com, Pasaman Barat (Sumatra Barat)--Bupati Pasaman Barat H. Hamsuardi S.Ag menghadiri High Level Meeting (HLM) se-Sumatera Barat Tahun 2022 terkait Sinergi Dan Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Tengah Tekanan Inflasi Dan Ketidakpastian Ekonomi Global. HLM yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar tersebut digelar di Ruang Rapat Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumbar, Rabu (31/8/2022).
Bupati Hamsuardi didampingi oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Pasaman Barat, Endang Rirpinta dan beberapa OPD terkait lainnya.
Bupati Hamsuardi mengatakan, kegiatan itu merumuskan langkah-langkah konkret dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Pasaman Barat. Salah satunya adalah upaya-upaya menghimbau ASN dan masyarakat untuk menggalakan kembali penanaman bahan pangan disekitar kantor instansi pemerintah maupun disekitaran kediaman masing-masing.
"Masalah inflasi ini sudah dibicarakan oleh pemerintah pusat, mulai dari presiden, menteri dan seluruh kepala daerah beberapa waktu lalu. Kami juga melakukan zoom meeting untuk membicarakan tentang inflasi ini," kata Hamsuardi.
Dikatakan, terkait apa yang dibahas dalam rapat tersebut diharapkan agar semua daerah termasuk Pasbar fokus menghadapi inflasi.
Saat ini perekonomian Sumatera Barat pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 5,08% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan I 2022 sebesar 3,64% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Sumbar ini tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan wilayah Sumatera sebesar 4,95% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan nasional sebesar 5,44%.
Secara bulanan, inflasi Sumatera Barat pada juli 2022 berada pada urutan ke-2 inflasi tertinggi dari total 10 provinsi di kawasan Sumatera. Secara tahunan inflasi Sumatera Barat berada pada urutan ke-2 inflasi tertinggi di kawasan Sumatera. Realisasi inflasi Provinsi Sumatera Barat secara bulanan maupun tahunan tercatat berada di atas realisasi inflasi Sumatera maupun realisasi inflasi nasional.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Wahyu Purnama menyampaikan tujuh program unggulan Bank Indonesia sebagai kontribusi BI untuk menekan laju inflasi di Sumbar.
“Tujuh program tersebut antara lain optimalisasi keterjangkauan harga, perluasan kerjasama antar daerah (KAD), optimalisasi fasilitas distribusi pangan, memperkuat ketahanan komoditas holtikultura, peningkatan pemanfaatan Asintan dan Saprodi, penguatan infratruktur TIK dan koordinasi yang efektif,” paparnya.
Untuk tindak lanjut pengendalian inflasi daerah di kabupaten/ kota yang dilakukan oleh BI antara lain komunikasi publik, operasi pasar murah, pemberian bantuan bibit, gerakan produksi dan penggunaan pupuk organik, penyaluran asintan, saprodi, dan dukungan digital farming, serta pengembangan sentra produksi atau food estate.
Diakhir acara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Wahyu Purnama memberikan tujuh pecahan uang kertas baru tahun emisi 2022 kepada seluruh kepala daerah yang hadir dalam rapat tersebut. (WZ-MG)