JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Usia tidak menjadi penghalang bagi siapa saja,terutama bagi umat muslim untuk belajar dan memahami Al Qur'an, baik anak-anak, remaja ataupun orang tua.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian pada kegiatan Khatam Al Qur'an TPA Darul Ihsan Jorong Koto Nagari Labuah Kecamatan Lima Kaum, kemarin.

"Belum bisa membaca dan menulis Al Qur'an bukanlah sebuah aib selagi mau untuk terus berlajar. Memang lebih baik belajar sedari dini, namun tidak salah juga memulai belajar setelah dewasa, jangan malu karena ini diri sendiri yang semakin baik," katanya.

Dikatakan, dengan Program Satu Rumah Satu Hafiz/Hafizah, Pemerintah Daerah ingin menciptakan generasi muda Tanah Datar yang akan meneruskan estafet pembangunan di masa depan adalah insan-insan penghafal Al Qur'an.

"Tidak seperti program pembangunan fisik yang segera kita ketahui dan nampak buktinya, Program Satu Rumah Satu Hafiz/Hafizah setidaknya baru bisa dirasakan 15 sampai 20 tahun mendatang," katanya.

Khatam Al Qur'an sebagai salah satu bukti pelaksanaan pembelajaran Al Qur'an bersama kandungannya, ujar Richi, tentu harus diapresiasi, terutama bagi orang tua ataupun guru pengajarnya.

"Namun yang harus digaris bawahi, dengan khatam hari ini bukan berarti selesai membaca Al Qur'an, namun jadikanlah langkah awal untuk lebih menyempurnakan bacaan ataupun pemahaman kandungan Al Qur'an," sampainya.

Wabup juga menyampaikan selamat kepada santriwan dan santriwati yang dikhatam dan terima kasih atas dorongan orang tua serta bimbingan guru yang mengajar.

"Selamat kepada ananda semua yang khatam hari ini. Terima kasih atas bimbingan guru yang mengajar, semoga menjadi amal saleh dan dibalas pahala oleh Allah SWT," tukasnya.

Panitia Pelaksana Efrizal menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Wabup bersama rombongan memenuhi undangan panitia.

"Alhamdulillah, terima kasih telah mau memenuhi undangan panitia di tengah aktivitas yang sibuk," katanya.

Efrizal menyampaikan, ada 25 santriwan dan santriwati yang dikhatam se Nagari Labuah.

"Dari 25 orang yang khatam terdiri dari 8 orang laki-laki dan 17 perempuan. Saat ini ada 80 orang santriwan dan santriwati yang terdaftar se Nagari Labuah," ujarnya.  (MG)
 
Top