JA.com, Tanah Datar (Sumatera Barat)--Untuk membangun Geopark Singkarak, perlu keseriusan dan kesepakatan bersama kedua pemerintah daerah. Hal ini dikatakan Pemerhati Geopark Sumatera Barat Dr. Febrin Anas Ismail, kemarin di Batusangkar.

"Untuk membangun Geopark Singkarak perlu kesepakatan bersama dua pimpinan daerah, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok," katanya.

Menurut Dr. Febrin Anas Ismail, geopark itu merupakan manajemen pengembangan suatu kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di sekitarnya.

Dalam mengembangkan geopark masyarakat lokal dan pemerintah setempat harus bekerjasama melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Ada tiga aspek dalam pengembangan geopark yaitu aspek konservasi, edukasi, dan nilai ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengusahaan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Sumbar Dian Hadiyansyah, MT menyampaikan Geopark Singkarak ini cukup unik dimana menggabungkan dua daerah dalam patahan Sumatra yang berbentuk danau.

"Belum ada saya melihat keindahan dan keunikan suatu geopark di Indonesia selain di Danau Singkarak ini," ucapnya.

Ia menjelaskan tujuan utama dalam membangun kawasan geopark adalah untuk konservasi alam, melestarikan lingkungan hidup, menciptakan ekonomi kreatif meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kepala Dinas Parpora Tanah Datar Abdul Hakim mengatakan pemerintah daerah mengajukan sebanyak 20 lokasi geoheritage yakni Aia Tajun Guguak, Pemandian Aia Angek alami, Danau Singkarak, Puncak Siduali, Ngalau Bunian.

Kemudian, Aia Tajun Situga, Aia Tajun Tujuah Lokasi, Goa Sopan Kijang, Ngalau Pangian, Ngalau Pemalanan Inyiak Uda, Aia Tajun Proklamator, Aia Tajun Katumangguangan, Aia Tajun Manunggal, Aia Tajun Rajo Dani, Aia Tajun Lantak, Aia Tajun Lubuak Hitam, Ngalau Pupuik Tangkoliang, Ngalau Aia Lului, dan Ngalau Soda. (MG)
 
Top