JA.com, Solsel - Pengobatan herbal gratis di Solok Selatan (Solsel) sudah sebulan berlalu melalui Kyai Ahmad Busro berasal dari Dieng Wonosobo. Sejak 17 November 2018 hingga Senin (17/12). Setidaknya sudah 6.500 orang masyarakat telah melakukan pengobatan.

Melihat antusiasnya masyarakat dalam pengobatan herbal tersebut, Bupati Solsel Muzni Zakaria, menjanjikan untuk kembali mendatangkan Kyai tersebut pada Maret 2019 mendatang.

Hal ini disampaikan ketika menutup secara resmi pengobatan herbal gratis tersebut. "Dengan banyaknya permintaan dari pasien serta melihat antusiasnya warga, serta hasil diskusi saya dengan Kyai Busro, kami sepakat. Insyaallah Maret 2019 beliau akan kembali datang kembali ke Solsel," ucap Muzni yang disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir.

Bupati juga menyampaikan pengobatan yang dilakukan Kyai Busro bukanlah pengobatan abal-abal, tetapi pengobatan yang resmi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Solsel dan diawasi setiap harinya. "Jadi bapak dan Ibu jangan ragu, karena pengobatan ini sendiri atas inisiatif pemerintah kabupaten dan juga diawasi setiap harinya oleh tim dari Dinas Kesehatan," ujarnya.

Terkait masalah penyembuhan, Bupati yang hadir didampingi Ketua TP-PKK, Suriati Muzni, menjelaskan bahwa penyembuhan segala macam penyakit datangnya dari Allah SWT dan bukan dari siapa-siapa. Dan tidak ada makhluk apapun yang bisa menyembuhkan, kecuali semua itu karena ridhaNya. "Dan pengobatan herbal Kyai Busro ini hanyalah salah satu bentuk usaha kita semua untuk menyembuhkannya," ujarnya.

Senada dengan itu, Kyai Busro yang datang bersama timnya tersebut juga menekankan bahwa kesembuhan itu datangnya dari Allah SWT. "Dan bukan saya yang menyembuhkan Bapak dan Ibu. Tapi yang menyembuhkan itu adalah Allah SWT," terangnya.

Ia juga menyatakan kekagumannya terhadap kepedulian Pemkab Solsel di bawah kepemimpinan Muzni Zakaria yang telah mengadakan kegiatan pengobatan gratis ini selama beberapa kali di Solsel. "Terus terang, saya tidak menemukan kepala daerah lain yang jiwa sosialnya begitu tinggi terhadap kegiatan-kegiatan seperti ini," tuturnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Solsel, Novirman, menjelaskan bahwa pengobatan herbal yang dilakukan Kyai Busro ini telah 3 kali dilakukan di Solsel, yakni 2012, 2017, dan 2018. Dan di setiap kunjungannya selalu diminati oleh banyak masyarakat. "Dalam satu bulan ini tercatat 6.500-an lebih pasien yang berkunjung untuk melakukan pengobatan," ucapnya.

Novirman juga menegaskan bahwa pelaksana dari kegiatan pengobatan ini adalah Dinas Kesehatan Solsel dan herbalnya pun telah diakui secara medis, serta didampingi setiap harinya oleh petugas dari Dinas Kesehatan. "Jadi, kita tegaskan ini bukanlah pengobatan abal-abal. Tapi ini bentuk pengobatan alternatif yang Alhamdulillah terbukti memberikan manfaat bagi banyak orang," ujarnya.

Salah seorang pasien, Miswarni mengatakan bahwa beberapa penyakit yang dideritanya mengalami kesembuhan setelah menjalani pengobatan herbal tersebut. Salah satunya adalah penyakit rematik di tangannya yang diderita sejak 1990 silam. "Tangan saya ini mulai sering kram sejak 1990-an silam dan sulit untuk menulis. Alhamdulillah sekarang sudah tidak terasa lagi dan sudah kembali lancar menulis," katanya.

"Kemarin saya juga keluhkan sakit maag yang saya derita. Kemudian Kyai Busro memijit pada bagian jari-jari di tangan dan kaki. Luar biasa sakitnya ketika dipijit tersebut. Namun Alhamdulillah, sakit maag itupun terasa hilang dan sejak itu sudah tidak pernah kambuh lagi. Untuk itu kita semua memang berharap agar Kyai Busro dapat kembali lagi melakukan pengobatan ke Solsel," tuturnya. (Hms)
 
Top