JA.com, Padang (Sumatera Barat)--Dengan ambruknya jembatan sebagai barometer ekonomi sumatera barat, di Sungai Kalu Kayu Tanam penghubung jalan Padang - Bukittinggi. Maka pergerakan dalam keadaan darurat, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional 1 Sumbar Feri Sutimarjaya, bergerak cepat melakukan penanganan darurat.  Ia tak beranjak dari lokasi bencana dan tetap bekerja meski keletihan menderanya.

Dengan bekerja kerasnya,  Feri Sutimarjaya, ST. MT yang, teruji menghadapi segala tugas yang diemban, sehingga menjadi panutan bawahannya.

Tak pernah jenuh menghadapi masalah yang menghalangi tugasnya, selalu ceria meski kadang beban berat ada dipundaknya. Namun,  berat beban dalam menjalankan tugas tersebut, ia mampu mengatasi, termasuk menghadapi beban bencana yang kerap menerpanya  saat menyelesaikan pekerjaan jalan nasional.

Menurutnyai, jembatan yang ambruk ini, dibangun tahun 1994 dengan panjang bentang 20 meter. "Jembatan di Kayu Tanam penghubung Padang - Bukittinggi ini, terletak 54,1 Km dari Padang. Dengan ambruknya jembatan ini berpengaruh besar terhadap perekonomian, sebab jalan merupakan urat nadi perekonomian," kata Feri disela sela kesibukannya.

Diceritakan Feri, sebenarnya tahun 2018 ini, Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN 1) Provinsi Sumbar sudah melakukan penanganan berkala terhadap jembatan tersebut." Tapi keadaan bercerita lain, bencana alam telah merobohkan jembatan tersebut," katanya..


Dalam kondisi yang gawat ini, kita harus bergerak cepat, apalagi jalan dialihan dari Bukittinggi melewati Malalak atau Solok memakan waktu panjang. Untuk itu, kita akan melakulan pembangunan jalan darurat, berupa  jembatan panel dengan panjang 25 meter. Ini dilakukan agar jalur Padang - Bukittinggi dapat dipulihkan untuk sementara," jelas Feri.

Bukan sampai disini saja, selanjutnya kita menunggu proses untuk design jembatan permanen, sehingga, bisa kita usulkan untuk penganggarannya pada tahun 2019. Tapi, bisa juga menggunakan dana tanggap darurat dari Kemen PUPR. "Saat ini tim dari TRC ( Tim  Reaksi Cepat (TRC) dari Dirjend Bina Marga pusat sudah turun kelokasi untuk melakukan evaluasi terhadap rencana penanganan yang kita lakukan," ujar Feri.


Dengan yakin, Feri mengatakan, dalam 2 hari dari target 5 hari  rangka jembatan balley sepanjang 30 meter telah erection dan membentang diatas jembatan lama yang ambruk." Kita akan pacu pekerjaan, sehingga jalan Padang - Bukittingi kembali normal dan perekonomian kembali menggeliat," ujar Feri seraya mengatakan, diharapkan kesabaran masyarakat selesainya jembatan darurat dalam 5 hari.

Indahnya nanti, kata Feri, kita akan merencanakan pekerjaan pemasangan jembatan panel dan jembatan balley dari arah Padang dan Bukittinggi. "Sehingga nantinya lalu lintas dapat dua arah dan dua lajur.

"Disamping memperindah daerah ini, lalu lintas makin lancar dan masyarakat bisa menikmatinya.Ya, kalau jembatan dan jalannya bagus, kita tak pernah menuai pujian, tapi kalau jembatan dan jalannya rusak, kita sering menerima hujatan," katanya dalam kesibukan.micke


 
Top