JA.com, Payakumbuh (Sumatera Barat)--Peringatan Hari Ibu (PHI) ke 90 tahun 2018 di Gedung Serba Guna GOR M. Yamin Kubu Gadang Kota Payakumbuh, Kamis (13/12) berlangsung aman dan lancar.  Bersamaan dengan itu juga dilaksanakan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke 19 Kota Payakumbuh.

Pj.  Sekdako Payakumbuh Amriul yang membacakan sambutan Menteri Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak mengatakan, hakekatnya peringatan hari ibu itu adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia.

"Terutama bagi generasi muda akan arti dan makna hari ibu sebagai sebuah mementum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yg tidak dipisahkan dari sejarah perjuangan kaum perempuan yg tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia," paparnya.

Dikatakan,  Hari Ibu Indonesia lahir dari pergerakan bangsa indonesia, dalam pergerakan kebangsaan kemerdekaan, peran perempuan indonesia menjadi bagian yg tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya. Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui kongres perempuan pertama 22 desember 1928 di Yogyakarta yg telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yg bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari Nasional bukan hari libur.

"Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengingatkan kita semua untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan, dan PHI ini juga dimaksudkan untuk mempertebal semangat semua komponen masyarakat mencapai kemajuan di berbagai bidang pembangunan", ungkap ketua panitia pelaksana sekaligus Ketua GOW Kota Payakumbuh,  Machdalena Erwin Yunaz.

Lebih lanjut diungkapkan, dengan mengusung tema meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa, maka diharapkan dapat mendorong peningkatan peran serta kemitraan antara perempuan dg laki-laki dalam melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa untuk mengisi dan melanjutkan perjuangan kemerdekaan.

"Jika kita lihat bersama sekarang, tuntutan seorang ibu itu semakin lama semakin berat, dan dari perkembangan dunia dan masyarakat yg semakin global sehingga membuat tantangan juga semakin banyak, terutama dalam faktor-faktor atau pengaruh yg berlomba-lomba dalam mempengaruhi kita sebagai ibu dalam membesarkan anak, sebagimana dalam pengaruh seperti narkoba, judi, pergaulan bebas dan banyak lagi penyakit masyarakat lainnya", ungkap penasehat organisasi wanita Henny Zubir.

Dalam rangkaian acara iti juga diserahkan penghargaan kepada 2 orang perempuan inspiratif Kota Payakumbuh yg ikut berperan serta dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya, dg pengabdian yg tinggi dan ikhlas tanpa mengharapkan balas jasa, dan juga mampu memberdayakan perempuan sekitarnya sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi perempuan itu. Penghargaan itu diberikan kepada Rahmi, S. Pt, MP yg berasal dari kelurahan Talang, kecamatan Payakumbuh Barat, bergerak di bidang samoro food sehingga dapat memberdayakan kelompok dasawisma dan pkk di sekitar. (rel/gun)
 
Top