JA.com, Limapuluh Kota (Sumatra Barat)--Ketahanan pangan harus menjadi perhatian khusus, mengingat situasi dan kondisi sekarang yang dihadapkan kepada inflasi, siklus alam, hingga potensi resesi global di masa mendatang.

Hal tersebut disampaikan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo didampingi Kepala Dinas Pangan Ambardi, Anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Satria Feri serta Wali Nagari Koto Tangah Yulizar saat melakukan pendistribusian cadangan pangan Kabupaten Limapuluh Kota sekitar 6,2 ton beras kepada 627 orang penerima bantuan di Kantor Wali Nagari Koto Tangah, Kecamatan Bukit Barisan, Kamis (19/1/2023), kemarin.

"Ada 7 nagari yang dinyatakan sebagai nagari rawan pangan, salah satunya Nagari Koto Tangah. Mari kita bergerak bersama. Kita punya tanah yang lapang untuk digarap. Mulailah dengan hal-hal kecil minimal dengan menanam kebutuhan sehari-hari," katanya.

Dikatakan, kesiapan ketahanan pangan menjadi faktor korelatif terhadap kesehatan. Sehingga dengan ketahanan pangan akan dapat meminimalisir kasus stunting hingga gizi buruk. Maka dari itu, pemerintah daerah dengan melibatkan masyarakat berusaha membangun ketahanan pangan dan meminimalisir inflasi serta dampak resesi global di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota.

"Kami berpesan, simpan sebagian hasil panen sebagai cadangan pangan, minimal untuk keluarga sendiri," pungkas Safaruddin.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Limapuluh Kota Ambardi mengatakan, untuk mengantisipasi masalah kerawanan pangan di Limapuluh Kota yang bisa saja disebabkan bencana alam, resesi ekonomi maupun masalah lainnya, saat ini pemerintah daerah melalui Dinas Pangan telah menyiapkan sekitar 166 ton cadangan pangan yang disimpan di gudang Bulog (Badan Urusan Logistik) Bukittinggi.

"Untuk di Nagari Koto Tangah ini kita akan mendistribusikan bantuan beras kepada 627 orang, masing-masing akan mendapatkan 10 Kg beras," kata Ambardi (MG)
 
Top