JA.com, Limapuluh Kota, (Sumatera Barat)--sektor peternakan sangat berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarat Kabupaten Limapuluh Kota. Untuk itu, sektor ini harus terus dikembangkan dengan menerapkan teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas.

Hal itu ditegaskan Bupati Limapuluh Kota H. Irfendi Arbi di hadapan para ASN Dinas Peternakan Kabupaten Limapuluh Kota ketika melakukan inspeksi mendadak ke OPD itu, baru-baru ini.

“Tidak dipungkiri, sektor peternakan di daerah ini cukup berkontribusi besar dalam menyokong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karenanya, saya berharap Dinas Peternakan selaku OPD terkait agar terus menggalakan berbagai program pengembangan peternakan tersebut,” tutur Irfendi yang didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Fitma Indrayani, SH.

Dikatakan, sektor peternakan di Kabupaten Limapuluh Kota tidak saja berkontribusi dalam swasembada daging dan telur, namun juga memberikan dampak nyata dalam penyerapan tenaga kerja. Agar sektor ini semakin berkontribusi, tentunya perlu inovasi-inovasi baru dan penerapan teknologi yang lebih menguntungkan.

“Kita berharap ke depan OPD terkait mampu melahirkan inovasi dan penerapan teknologi yang lebih menguntungkan bagi sektor peternakan ini. Dengan adanya inovasi baru dan penerapan teknologi tersebut, diharapkan produktivitas usaha peternakan itu mengalami peningkatan,” tutur Irfendi sembari meminta OPD terkait senantiasa berupaya menerapkan teknologi yang bermanfaat bagi pengembangan sektor peternakan ini berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat

Menurut Bupati, sapi merupakan ternak yang banyak diusahakan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Harus diakui, ternak besar itu sangat berperan sebagai salahsatu sumber pendapatan masyarakat.

Dengan potensi lahan di Kabupaten Limapuluh Kota yang cukup luas, maka peluang pengembangan ternak di daerah ini masih cukup besar. Agar populasi ternak ini tetap naik, semua pihak harus komit untuk tidak memotong setiap sapi betina produktif.

“Kita terus mengajak masyarakat untuk tidak memotong sapi betina produktif. Sebab ternak betina itu merupakan aset berharga dalam kelangsungan sumberdaya dan peningkatakan tingkat kelahiran ternak tersebut,” papar Irfendi Arbi.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota Ir. Priyadi Budiman menyebut, pihaknya terus berupaya mengembangkan sektor peternakan di daerah ini. Khusus untuk ternak besar, tahun ini Kabupaten Limapuluh Kota mendapatkan alokasi kegiatan APBN dengan target kelahiran anak sapi dari Iseminasi Buatan (IB) sebanyak 7.000 ekor. Sedangkan target aseptor atau jumlah sapi yang dikawinkan sebanyak 12.000 ekor dari populasi sapi di daerah ini keseluruhan sekitar 36.000 ekor.

“Angka ini merupakan target terbesar di Provinsi Sumatera Barat tahun 2018. Kendari tidak ringan, namun kita optimis mencapainya dengan bekerja secara maksimal sesuai harapan bupati. Hingga kini realisasi pencapaian aseptor tersebut sudah berkisar 84%,” ungkap Priyadi.

Dikatakan, pihaknya terus berupaya mempercepat peningkatan populasi ternak tersebut dengan program IB atau kawin suntik. Setiap ternak betina segera dikawinkan bila sudah masanya. IB ini merupakan teknologi yang menjadi pilihan utama untuk meningkatkan populasi dan mutu ternak di daerah ini.

“Kawin suntik tersebut akan menghasilkan sapi unggul yang menjanjikan tingkat keuntungan lebih tinggi. Dengan semakin banyaknya sapi betina yang bunting, tentunya akan semakin banyak pula populasi ternak di daerah ini,” tutur Priyadi.

Lebih jauh dijelaskan, berapa jumlah sapi yang kawin, bunting,  lahir dan mati setiap harinya bisa diketahui dengan mudah dengan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi (ESIKHNAS).  Semua data hasil pelayanan petugas di lapangan dapat dipantau semua pemangku kepentingan hingga di pusat.


“Kini dengan sistem ESIKHNAS kita bisa mngetahui berbagai data tentang pelayanan peternakan di lapangan,” ujar Priyadi. (gun)
 
Top