JA.com, Pasbar - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) turut berduka atas bencana banjir bandang, longsor dan abrasi yang melanda sejumlah Kabupaten dan Kota, Kamis (11/10/2018) lalu. Sehingga menyebabkan 6 orang korban dan ratusan rumah terendam air.

Kabupaten dan Kota yang terdampak banjor dan longsor, yakni Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Mentawai Sijunjung, Solok dan Sawahlunto.

"Bencana tersebut sangat berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat, yang terparah dialami oleh masyarakat yang tinggal dipedalaman," ujar Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, dilokasi bencana banjir Jorong Lubuk Gobing, Kecamatan Ranah Batahan, Pasaman Barat (Pasbar), Sabtu (20/10).

"Selain itu, akses transportasi menuju kelokasi mereka terputus, sehingga mereka terisolir akibat bencana alam ini," imbuh dia.

Lanjut Nasrul Abit menjelaskan, dibeberapa daerah di Sumbar keadaan tanggap darurat telah berakhir. Sementara Pasbar menambah masa tanggap darurat nya, karena masih ada daerah yang belum terjangkau bantuan. Sebab, akses jalan putus dan beberapa nagari menjadi terisolir.

Untuk mencegah hal itu jangan sempat berlarut-larut, agar jembatan gantung Sungai Batahan Lubuk Gobing yang putus segera dilakukan pembangunan kembali dalam waktu satu minggu kedepan.

Dengan itu, akses masyarakat dapat berjalan normal kembali. Terutama anak-anak Lubuk Gobing dapat bersekolah kembali.

Sebab, jika dibiarkan dengan pengunaan alat penyeberangan berupa "Getek". Dikhawatirkan suatu saat akan membawa petaka karena bisa oleng tak seimbang. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar berhati-hati dengan alat penyeberangan getek ini," himbaunya.

Dalam kunjungan kerja Nasrul Abit tersebut, ia menyerahkan bantuan dana dari Pemprov Sumbar sebesar Rp300 juta dan sebanyak 9 ton beras.

Nasrul Abit berharap, semoga dengan dana Rp300 juta ini dapat segera memperbaiki pembangunan jembatan Lubuk Gobing dan kegiatan penanggulangan bencana di wilayah Pasaman Barat lainnya. Selain itu beras sebanyak 9 ton ini segera dberikan kepada masyarakat korban dampak bencana. Sehingga tidak ada warga yang kekurangan pangan pasca bencana ini," harapnya.

Sementara itu, Bupati Syahiran mengatakan, dampak dari bencana banjir bandang ini, banyak jalan yang putus dan terisolir. Sehingga menyebabkan beberapa daerah belum tersentuh bantuan," katanya. 

"Kita akan secepatnya melakukan percepatan penanggulangan bencana sesuai denganarahan Pemprov Sumbar. Dalam satu minggu ini akan melakukan rehabilitas daerah yang terdampak bencana alam ini.

"Atas nama Pemerintah beserta masyarakat Kabupaten Pasaman Barat, mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap kepedulian semua pihak yang telah memberikan bantuan dan sumbangan untuk penanggulangan bencana alam di Pasaman Barat. Semoga ini memberikan kebaikan kita bersama dalam memajukan pembangunan daerah," ujar Syahiran.

Ditambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melakukan Tanggap Darurat selama tujuh hari dan memperpanjangnya tujuh hari kedepannya," tambahnya.

Turut mendampingi Wagub Sumbar Nasrul Abit, Bupati Syahiran, Wakil Bupati Yulianto, Kalaksa BPDB Sumbar, Erman Rahman,  Kadis PU Tarkim, Kadis PSDA, Kadis Sosial serta beberapa OPD di Kabupaten Pasbar. (Hms/Irf)
 
Top