JA.com Padangpanjang (Sumatera Barat)-Diserang tumor otak, Syaidah Fajriah (8) warga Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, Tanahdatar,  harus mengalami kebutaan dimasa kanak kanaknya.    Bocah perempuan  kerap disapa Sifa oleh pasangan suami  istri (pasutri) Afrizon dengan Deswita itu, kini  hanya  terbaring pasrah dan berdoa kepada Allah SWT,  berharap keajaiban datang  untuk kesembuahannya sekaligus  berharap uluran tangan dari para  donator  untuk memberikan bantuan biaya pengobatannya.

Penderitaan Sifa, baru diketehui  melalui salah satu akun facebook warga net.  Dimana penyakit  ganas  itu terus bertahap menggerogoti tubuh Sifa oleh tumor  ganas yang hinggap dikepalanya.   Bagi Sifa,  kesembuhan dan bisa melihat  lagi,  satu satunya  harapan Sifa agar bisa kembali bermain dan mencicipi masa kanak kananya bersama teman teman bermainnya.

Beredaranya kabar duka itu,   mulai mendapat perhatian dari para  perantau Nagari Simawang yang berada di seluruh Indonesia yang terhimpun dalam sebuah organisasi Pengurus Perantau Simawang  Pusat ( PPSP).   Salah satu pengurus  PPSP, Nur Idris, harus pulang kampung  ingin bersilaturrahmi sekaligus  mengetahui kondisi Sifa terakhir.

Beranjak dari rumahnya  di Bukittinggi , Nur  Idris , telah mempersiapkan  sebuah kado buat Sifa sebagai buah tangan dari rantau.  Kabar duka  itu  terus saja menyelimutinya sebelum bertemu.   Turun dari mobil Inova, langkah Nur Idris,  mulai  terlihat tergesa gesa seakan akan tidak sabar  ingin bertemu dengan Sifa.

Saat menatap pintu rumah  Sifa,  langkah Nur Idris,  tiba tiba terhenti  ketika pasangan suami istri yang  ditemani seorang anak perempuan,  telah berdiri  seakan akan telah menunggu lama kedatangan Nur.  Pertemuan saat itu diawali dengan ucapan salam.

“Assalamualaikum,” sebut Nur, sembari mengulurkan tangan  pada pasutri   itu.
Ucapan salam dari Nur Idris,  langsung dibalas seraya  melangkah mendekati tamu yang datang.  “Waalaikum salam,” balasnya seraya mempersilahkan Nur untuk  masuk kerumah oleh orang tua Sifa.

Perbincanganpun  berlangsung , Nur pun bicara  pada  Sifa  sekaligus memberikan  hadiah padanya.  Saat  Nur  menanyakan   apakah baju itu bagus buatnya, Sifa pun langsung menjawab lirih. “ Pak Sifa  sekarang tidak bisa melihat, jadi Sifa tidak tahu bajunya bagus atau tidak,” ungkap nya sentak semua yang hadir di rumah Sifa tertegun  dan Nurpun langsung minta maaf atas ketidak tahuannya.

Terungkapnya fakta  lirih dibalik kebutaan Sifa anak sang petani itu. Ceritanya  terkuak  dari bibir seorang bapak yang saat ini butuh bantuan dari para dermawan.   Pada tanggal 20 Desember 2017 lalu,  Sifa mengalami panas tinggi, saat itu Sifa lapar dan menuju ruang makan mengambil semangkok nasi.  Dimana semua mata akhirnya melihat   dan menyaksikan  penderitaan Sifa dalam sebuah harapan bisa melihat lagi.  

“ Saat itulah,  Sifa memanggil kami dan mengaku tidak dapat melihat nasi dan lauknya.  Kami  heran dan panik dan  langsung pergi berobat ke puskesmas pembantu untuk diperiksa,” sebut Afrizon pada Nur.
  
 Melihat kondisi  anaknya, pihak puskesmas pun  menganjurkan untuk membawa  Sifa ke RSUD, agar dapat pelayanan lebih baik lagi. Namun,  faktanya, keluarga itu tidak membawa  Sifa ke RSUD karena tidak ada biaya pengobatan.  Kondisi itu berlangsung beberapa hari, berharap kondisi anaknya akan beransur pulih.  Namun malah sebaliknya, tumor otak it uterus menggerogoti syaraf  mata Sifa hingga penglihatannya semakin gelap.

Tak kuasa melihat  penderitaan Sifa, Nur Idris,  bersama  rombongan  anggota DPRD Tanah Datar Alimuhar Sutan Tunaro , Wali Nagari Simawang Simawang E. Dt Rajo Muyang, Sekretais Nagari, Wali Jorong Darek Firman, memutuskan untuk membawa  Sifa pada Dokter Spesialis,

 Sementara dari pemeriksaan dokter ahli mata dan syaraf diperkirakan Sifa mengalami ganguan syaraf yang mengakibatkan ganguan penglihatan. Dokte menyarankan bawa ke RS yang lebih besar seperti RS M. Jamil Padang.

 “Ya Allah,  cepatkanlah sembuh anak in.  Sifa ingin mengaji, Sifa ingin sekolah lagi dan bermain dengan temanya. Sifa ingin melihat boneka juga, Sifa ingin makan sosis.  Sifa,  ingin melihat rumahnya yang baru siap dibedah  Nagari. Ingin melihat atap seng rumahnya. Sifa juga  ingin melihat boneka Doraemon. Kapan Sifa bisa melihat Ya Rabb, kapan dia bisa bermain dan hidup lagi seperti anak seusianya,” doa Nur  berharap  ada donatur  yang membantu  kesembuhan Sifa.

Bagi donatur yang membagi  rezakinya untuk Sifa,  melalui Rekening Bapak Jorong Darek An. FIRMAN di BRI NO : 546101013050536 atau Rekening kami an. M. Nur Idris BRI No: 023101000589562. Mari bantu Sifa jangan sampai buta. ( **)




 
Top