JA.com, PADANG (Sumatera Barat) - Pemerintah Kota Padang berkomitmen untuk memberikan perhatian terhadap kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT). Secara bertahap pemberian insentif ditingkatkan dan peluang mereka untuk menjadi guru tetap atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga terus diupayakan.

"Upaya untuk dapat menerima PNS khususnya tenaga pendidik sudah diperjuangkan. Kita sudah temui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) beberapa waktu lalu untuk meninjau kemungkinan itu," kata Walikota Mahyeldi Ansharullah saat acara pengukuhan Pengurus Forum Guru Tidak Tetap (Forgett) Kota Padang periode 2018-2021.

Acara ini dihadiri ribuan GTT dan Kepala Sekolah sehingga memenuhi gedung Convention Hall STKIP PGRI Sumbar, Sabtu (20/1/2018).

Menurut Mahyeldi, guru adalah pahlawan bagi generasi bangsa ini, terlepas statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun non PNS. Pemerintah patut memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para pahlawan tanpa jasa ini.

"Pemerintah patut memperhatikan kesejahteraan para guru, apalagi para GTT yang mengabdi dengan menerima uang lelah masih jauh dari kebutuhan hidupnya," ujar Mahyeldi.

Walikota mengatakan, tunjangan yang diberikan pemerintah kisaran Rp700 ribu hingga Rp1 juta perbulan untuk GTT dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) memang belum layak. Ke depan agar ada solusi untuk menambah penghasilan GTT/PTT seiring peningkatan keuangan daerah.

Selain itu, lanjutnya, Pemko juga berharap Menpan RB secepatnya merespon kebutuhan PNS di daerah supaya para GTT/PTT mendapat kesempatan menjadi PNS.

"Harapan kita untuk membuka lowongan CPNS khususnya untuk kebutuhan guru bisa terakomodir dan direstui pusat," imbuh Mahyeldi.

Pada acara pengukuhan pengurus tersebut dihadiri istri walikota Ny. Harneli Mahyeldi, Kepala Dinas Pendidikan Barlius, unsur pengurus PGRI, Pimpinan STKIP PGRI Sumbar, para Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri serta ribuan GTT/PTT yang sangat antusias.
 
Top