Laporan dari: Hadril Walid
Wartawan JA.com Sarolangon - Jambi

JA.com, Sarolangun (JAMBI) - Sejumlah masyarakat geram melihat hasil pekerjaan pembangunan jalan Panca karya meribung yang di kerjakan oleh pihak kedua PT.SIT dan menelan anggaran mencapai 9.1 Milyar yang menggunakan anggaran APBD Kabupaten Sarolangun pada tahun anggaran 2016 lalu, didugai tidak sesuai dengan spek dan asal jadi.
 .
Hal itu di ungkapkan Harkis Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Rakyat Peduli Indonesia ( LSM-RPI) Usai melaporkan kasus dugaan korupsi pembangunan jalan tersebut ke Kejaksaan Negri Sarolangun(16/1/2016).

Dijelaskan Harkis, "Jalan Panca Karya Maribung tersebut dibangun tahun 2016 dengan anggaran mencapai Rp 9,1 miliar menggunakan dana APBD Kabupaten Sarolangun, terindikasi kurangi volume, dan korupsi dalam penggunaan anggaran pembangunan jalan tersebut"ungkapnya

Harkis menyebutkan, pihaknya menemukan ada penyimpangan dalam pembangunan Jalan Panca Karya Meribung tersebut, salah satu contoh penyimpangan yang di lakukan oleh pihak kontraktor itu, diantaranya ada pekerjaan pengerasan jalan sepanjang 5 kilometer dengan ketebalan pengerasan 15 CM.

Namun pada faktanya yang terlihat dilokasi saat ini hanya tanah merah tak beralas kerja batunyapun tak terlihat." kata Harkis.

Selain itu dia menambahkan, hasil investigasi tim di lapangan, disejumlah jalan rigid beton sudah timbul besi kepermukaan,padahah ketebalan beton cor itu 20 CM,bagai mana kok bisa seperti itu." ujarnya.

"Kemudian kejanggalan lainnya juga terlihat pada pengerasan jalan tersebut, bukannya di lakukan pengerasan pada titik titik yang lunak dan rawan melainkan pada titik yang sudah di aspal sebelumnya,padahal itu tidak penting." kata Harkis.

Kemudian lanjut Harkis, kami juga mempertanyakan hasil audit yang dlakukan BPK Provinsi Jambi yang menyebut kerugian nya hanya 250 juta, dengan demikian independensi BPK tersebut dalam menjalankan tugasnya perlu di pertanyakan. Kata Harkis.

Untuk itu kami juga meminta BPK untuk melakukan awdit ulang, atas kerugian negara dan masyarakat pada proyek yang menelan anggaran milyaran itu.ucapnya.

‘"Niat awal kami datang ke sini ingin ketemu Kajari tapi tidak bisa, tidak masalah.Kami tidak ingin menyalahkan siapa-siapa terkait pekerjaan proyek ini,kami hanya ingin membangun Kabupaten Sarolangun tercinta agar tidak di jadikan azas manfaat dan memperkaya diri sendiri dari uang rakyat,"tandas Harkis.

Harkis juga berharap agar Kejari menindaklanjuti laporan dari RPI tersebut. "Kita akan kawal terus permasalahan ini, kita akan gelar demo kalau laporan kita tidak ditindaklanjuti," tandasnya.

Sementara itu, ketika wartawan mencoba mengkonfirmasi terkait laporan LSM RPI, pihak Kejari Sarolangun belum ada yang bersedia memberikan keterangan.
 
Top