Laporan dari : Hadril Walid
Wartawan JA.com Sarolangun - Jambi

JA.com, SAROLANGUN (Jambi)- Kehadiran PT Gading Karya Makmur (GKM) di wilayah eks marga Bukit Bulan, Kacamatan Limun, Sarolangun, ditolak keras oleh warga setempat. Pasalnya, PT GKM diketahui telah mengklaim kebun warga beberapa desa di Bukit Bulan sebagai Hutan Produksi (HP) milik pihak PT GKM.

Seperti dikatakan oleh Tokoh Masyarakat desa Berkun, Bukit Bulan, Syahril, "sebagian desa Lubuk Bedorong, Mersip dan Temalang telah diklaim milik PT GKM. Namun hanya desa Berkun yang sudah diklaim semuanya. Mulai dari kebun warga hingga tanah dan rumah milik warga," ungkapnya, Rabu (17/1/2018).

Sampai saat ini, katanya, warga belum mengetahui kenapa beberapa desa di wilayah eks Bukit Bulan diklaim milik PT GKM. Secara tidak langsung kehidupan warga sudah terancam, sebab kebun karet sebagai penghasilan masyarakat  sudahdiambilnya, kalaupun minta ganti rugi paling dibantu Rp 2 juta," timpalnya.

Menurut dia, PT GKM hingga kini masih bermasalah dengan warga. Karena itu, kata Syahril, setiap ada pertemuan dengan pihak PT GKM atupun Pemerintah Kabupaten Sarolangun terkait pembahasan hutan produksi, masyarakat selalu menolak.

"Ini tanah nenek moyang kami. Mana yang namanya HP punya dia (PT GKM). Kini, masyarakat mulai resah dan bahkan banyak yang tidak tidur jadinya. PT GKM ini masuk ke Bukit Bulan sekitar dua bulan lalu. Sedangkan izinnya sudah keluar sejak 2012 lalu," jelasnya.

Sementara, Wabup Sarolangun, Hillalatil Badri, saat menghadiri syukuran di desa Berkun mengatakan, bahwa sampai saat ini PT GKM belum melaporkan rencana kegiatannya dan sebagai kepala daerah, kami harus tahu kegiatan PT GKM ini," kata Hillal, Selasa (16/1/2018).

Dikatakan Hillal, jangan sampai hutan dan kayu di Bukit Bulan habis, sementara masyarakat tidak sejahtera. "Harapan kami jangan cuma buka lahan pertanian dan perkebunan saja. Masyarakat juga harus diperhatikan," pangkasnya.
 
Top