JA.com Padangpanjang (Sumatera Barat) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Padangpanjang, menggelar pelatihan tentang pemahaman literasi media penyiaran, di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Padangpanjang.

Ketua KPID Sumbar Afrianto Korga mengatakan, melalui kegiatan literasi media penyiaran, sudah saatnyapemuda memilih siaran yang sehat dan bermanfaat. Melalui KNPI selaku generasi muda di Sumatera Barat diharapkan mampu menghindarkan saudara ataupun adik dan kemenakan serta orang-orang dilingkungannnya dari siaran-siaran yang tidak mendidik.

“Kita berharap KNPI mampu menjadi mitra yang bisa menyelamatakan orang-orang dilingkungannya dari bahaya siaran-siaran yang tidak mendidik, sebab orang bijak mengatakan, keburukan yang sering diulang dan menjadi kebiasaan akan menjadi kebenaran yang biasa,” tutur Afrianto.  

Sementara itu, Ketua KNPI Kota Padangpanjang Dodo Fernado mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu upaya mewujudkan literasi media di kalangan pemuda, dengan mengenalkan konsep-konsep utama tentang media agar pemuda dapat secara cerdas memahami media secara utuh. Kegiatan yang bertemakan “Pemuda Hebat Memilih Siaran Sehat” tersebut di ikuti oleh para kader dan pengurus KNPI Kota Padangpanjang.

“Bahwa media dalam merepresentasikan fakta telah melakukan serangkaian kegiatan mulai dari mendesain, memilih, menyeleksi dan mengedit fakta yang akan disajikan sebagai pesan media. Memang media telah menyajikan kenyataan namun perlu ditekankan kenyataan yang disajikan media telah melalui serangkaian proses produksi,” tutur Dodo setelah mengikuti pelatihan Literasi Media Penyiaran.

Dalam pelatihan itu, lanjut Dodo, kita juga di terangkan tentang representasi media mengontruksi realitas. Perlu disadari ketika pemuda tidak memiliki informasi tentang suatu peristiwa dari sumber atau referensi lain selain media, besar kemungkinan pemuda tersebut beranggapan peristiwa tersebut sama dengan realitasnya.


“Padahal kenyataannya tidak selalu demikian, dalam hal ini penting artinya mengajak pemuda bersikap terbuka untuk memperluas pengetahuannya agar pemuda memiliki alternatif pilihan bagaimana memahami peristiwa yang ditampilkan di media,” tutur Dodo. (rm)
 
Top