JA.com, Pasbar - Marak nya peredaran Narkoba di berbagai kalangan merupakan ancaman serius bagi seluruh masyarakat. Tentu ini perilaku yang menyimpang dan butuh penanganan yang serius di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat.

Hal itu dikatakan Bupati Pasbar, H. Syahiran saat menghadiri kunjungan Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI MS Fadhilah di Kodim 0305/ Pasaman, Selasa (23/10).

"Kita menyadari saat ini marak nya peredaran Narkoba di Pasaman Barat dan ini menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Terakhir Polres Pasaman Barat berhasil mengamankan seorang kurir dengan membawa Ganja seberat 8 Kg. Ini tentu nya sangat meresahkan dan menjadi ancaman kehidupan untuk generasi muda kita kedepan," kata Syahiran.

Menurut nya, Pasaman Barat salah satu pintu jalur utama masuk nya Narkoba dari Sumatera Utara dan Aceh. Selain jalur darat, disinyalir peredaran narkoba ini kerap menggunakan jalur laut.

Maka kami meminta perhatian serius dari semua pihak dalam pengentasan Narkoba. Jika ini dilakukan dengan serius oleh semua pihak secara bersama-sama baik dari TNI-Polri, kami yakin peredaran narkoba ini bisa diberantas," pinta dia.

Selain itu kata dia, saat ini kita sedang dihadapkan berupa perilaku penyakit masyarakat. Tentunya ini perilaku yang sangat menyimpang dan  meresahkan seluruh kalangan masyarakat.

"Ancaman serius itu sejak lama sudah terlihat jelas. Dengan muncul nya Cafe-cafe liar yang menyediakan Minuman Keras (Miras) dan Pekerja Seks Komersial (PSK) serta Judi. Jika ini diberantas dengan setengah hati, jelas suatu saat akan sulit diatasi," kata Syahiran

Saat ini Pemda Pasaman Barat sangat gencar melakukan razia. Sat Pol PP Pasbar tanpa kompromi akan menindak dan menutup Cafe yang terbukti melanggar aturan," ujarnya.

"Disamping itu, beberapa waktu lalu Pasaman Barat juga sempat dihebohkan dengan munculnya komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang merebak dari Salon-salon kecantikan.

Pasalnya, komunitas LGBT ini telah berani terang-terangan memposting photo dengan berpakaian pengantin di media sosial. Sontak menjadi persoalan sosial di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Namun itu sudah ditertibkan, bahkan salon tempat bekerja mereka juga sudah ditutup.

Dengan sejumlah persoalan demi persolan sosial ini. Tentunya tidak akan tuntas jika dilakukan oleh Pemda secara sepihak. "Kami sangat berharap, terutama kepada pihak Institusi TNI-Polri dan di bantu oleh semua elemen masyarakat, baik itu Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama," harap Syahiran. (Irf/Hms)
 
Top