JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan petakan potensi rawan longsor dan penyumbatan sungai besar dan kecil di daerah itu.

Pemantauan udara dengan helikopter tersebut dilakukan, Kamis (16/9) bersama BPBD Sumbar, dalam mengatasi dampak bencana alam yang kemungkinan diprediksi terjadi diakhir tahun 2020.

Atau di awal tahun 2021, ketika intensitas hujan tinggi atau terus menerus melanda Solsel yang dapat mengancam keberadaan rumah penduduk yang ada di daerah aliran sungai.

"Potensi banjir, longsor dan galodo di akhir tahun ini atau awal tahun 2021 harus dipetakan. Bila tidak, potensi longsor dihulu sungai bisa memicu galodo dan banjir bandang," ungkap Kepala BPBD Solok Selatan, Richi Amran kepada jurnalandalas.com Jumat (18/9).

Justru itu, katanya, perlu dipetakan titik sungai yang rawan, termasuk hutan yang berpotensi longsor ke sungai. Karena Solok Selatan adalah daerah yang rawan akan bencana alam, dan langganan bajir dan galodo setiap akhir tahun dan di awal tahun.

Dia menjelaskan, terdapat puluhan titik potensi yang bisa memicu bencana. Bukan saja dialiran sungai besar dan kecil. Akan tetapi dihutan-hutan yang dibawahnya sungai.

Kondisi ini banyak ditemukan dalam penyisiran udara. Sebab itu jelas Richi, meski dilakukan pencegahan sebelum terjadi bencana alam.

"Puluhan titik potensi banjir dan longsor ini, nanti akan kita survei jalur darat. Lewat udara, kita hanya untuk memastikan titik mana yang meski akan kita tempuh," paparnya.

Mulai dari hilir hingga ke hulu sungai, dari Sungai Batang Bangko, Batang Suliti, Batang Liki, dan lainnya. Dan sejumlah hutan yang keberadaannya di hulu sungai.


* dirman *

 
Top