SOLOK SELATAN -- Sawah masyarakat  di tiga nagari di Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan (Solsel) terancam gagal panen karena kekeringan. Pasalnya, bendungan irigasi pertanian jebol oleh terjangan air Batang Bangko bebrapa waktu lalu.

Lebih kurang 500 hektare lahan pertanian berupa sawah siap tanam kekeringan. Irigasi darurat yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat saat ini tidak lagi bisa mengairi sawah masyarakat nagari Kapau Alam Pauh Duo, nagari Luak Kapau Alam Pauh dan Kenagarian Pauh Duo Nan Batigo.

Walinagari Kapau Alam Pauh Duo, Shahibul Izar, Rabu (19/1) mengatakan, akibat dari jebolnya bendungan irigasi tersebut pihaknya memperkirakan ada sekitar 500 hektare sawah masyarakat mengalami kekeringan. Sawah yang mengalami kekeringan tersebut katanya bukan saja di Kenagariannya, tapi juga berada di Kenagarian Luak Kapau Alam Pauh dan Kenagarian Pauh Duo Nan Batigo.

“Disebabkan tidak ada air, petani tidak bisa mengolah lahan persawahan mereka. Apabila sawah yang telah ditanam padi tidak ada air sawah maka, padi bisa terancam gagal panen sebab benih akan mati karena tidak ada pasokan air,"terangnya.
Masalah air ini ternyata bukan saja masalah petani yang memiliki sawah. Tapi, juga masalah bagi petani yang berprofesi memelihara ternak. Seperti yang dikatakan warga Pauh Duo Nan Batigo, Pen (35). “Yang membutuhkan air bukan saja tanaman padi tapi, warga yang memiliki ternak seperti Kerbau, Sapi dan Itik juga membutuhkan air, bila tidak ada air ternak kami bisa mati," katanya.

Ia mengatakan, saat ini akan sulit dibangun kembali oleh warga karena jarak air dari permukaan tebing sawah sudah sangat tinggi. Menurutnya untuk membuat bendungan itu kembali perlu bantuan alat berat.

"Putusnya saluran air ini murni karena bencana. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikan saluran irigasi itu. Jika tidak ada penanganan dari pihak yang berwenang maka, warga tidak bisa berbuat apa-apa dan menerima kenyataan akan gagal panen," tuturnya.

Sekarang katanya, keadaan sawah sudah mengering dan retak. Pada umumnya warga menggantungkan hidup pada sektor pertanian. "Kami berharap pemerintah dan pihak yang berwenang agar membenahinya  karena ini menyangkut harkat hidup masyarakat banyak,"katanya. 

Sementara Kepala Dinas Pertanian Solsel, Tri Handoyo mengatakan pihaknya akan segere menindaklanjuti. "Oke, Saya sudah tugaskan Kabid Tanaman Pangan untuk tinjau lapangan berkoordinasi dengan Camat, Walinagari dan Kepala UPTD Pauh Duo,"katanya. (Jbr)

 
Top