JA.com -- Solok Selatan (Solsel) layak disebut daerah seribu air terjun. Sungguh banyak destinasi alam berupa air terjun disini. Sebut saja yang telah booming air terjun Tansi Ampek, air terjun Kembar, disamping beberapa lagi air terjun yang ada disini. Bahkan, ada satu lagi air terjun yang tak kalah menawan dengan ketinggian sekitar 25-30 meter yang terletak di Pinti Kayu Gadang, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) bernama air terjun Lambeh.

Bagian Humas Sekdakab Solsel bersama awak media dan gabungan pegiat wisata lokal serta komunitas Fotografer yang melakukan ekpsedisi pada Minggu, (22/1) ke Lambeh ingin menyaksikan langsung keberadaan air terjun itu. Hal itu disebabkan para netizen banyak yang mengunggah foto-foto keindahannya yang membuat muncul rasa penasaran. "Kita mengajak rekan-rekan karena ingin menyaksikan langsung keindahan air terjun Lambeh yang biasanya hanya melihat foto saja dari media sosial. Disamping itu ekspedisi ini juga bertujuan untuk mendukung promosi wisata Solsel sesuai program unggulan pemkab Solsel,"kata Kasubag Protokol, Acara dan Tamu Sekdakab Solsel, Riri Tyhson.

Untuk sampai kelokasi dari Kota Padang dibutuhkan waktu sekitar 4- 5 jam perjalanan menggunakan kendaraan atau sekitar 120 kilometer (km). "Sedangkan untuk masuk kelokasi hingga batas jalan yang bisa dilalui roda dua, kami harus berjalan sekitar 3 km dengan medan yang cukup tajam, menaiki bukit hingga ketinggian sekitar 500-800 meter,"kata Tyhson.

Namun, semua terbalaskan setelah sampai dilokasi Nyarai Lambeh, katanya. "Hutan yang masih asri ditambah dengan indahnya pemandangan. Kita cukup menikmati,"ucapnya.

Sebelumnya, Pengamat Lingkungan, Dedi Hermon mengatakan pengembangan wisata alam bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan dan sumber daya alam dan memajukan budaya serta citra daerah. “Sehingga, pengembangan pariwisata alam harus bersifat edukatif yang bermuara pada sinergi antara masyarakat, pengelola, pemerintah, swasta dan dunia pendidikan dalam upaya pengelolaan wisata alam berkelanjutan,”terangnya.

Ia berpendapat, kawasan wisata alam sebagai laboratorium alam untuk proses pembelajaran dan pendidikan bagi masyarakat. “Solsel daerah yang sangat asri bentang alamnya dipengaruhi patahan semangko dan ekologi hutan tropis sehingga memberikan keindahan alam berupa Goa, Air Terjun dan lainnya,”katanya.

Kearifan lokal juga berperan menciptakan wisata yang religius sebab katanya, ada sanksi adat bagi oknum yang merusak moral serta yang merusak lingkungan.”Jadi aturan yang tegas berbasis kearifan lokal bisa membuat wisata alam yang lestari berkelanjutan. Dan tujuan berdampat terhadap peningkatan PAD untuk kesejahteraan masyarakat,”tambahnya. (Jbr)
 
Top