JA.com (SOLSEL) - Selama dikarantina di Cigadung Kota Bandung sebanyak 13 pelajar penghafal Alquran asal Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Darusshaleh Solok Selatan (Solsel) diwajibkan hafal dua halaman alquran dalam sehari. Disamping itu, tiap pekan juga diberikan materi ekstrakurikuler olahraga memanah, berkuda dan berenang.

"Alhamdulillah, hampir tiga pekan ini mengikuti karantina di Bandung, pelajar kami dibekali kegiatan fisik selain program hafalan dan materi pelajaran umum," kata Kepala SMP Plus Darusshaleh, Tuti Lestari, Sabtu (4/8).

Pihaknya, juga berkeinginan kedepan para peserta didik yang belajar di sekolah asrama itu memiliki kegiatan ekstrakurikuler serupa memanah dan berkuda. "Itu mimpi kami kedepan. Sebab, saat ini tiap pekan kita sudah melakukan kegiatan olahraga luar ruangan (outbound.red) di areal milik yayasan kita," sebutnya.

Ditambahkan, Tuti untuk lahan saat ini pihaknya telah memiliki areal seluas 4,1 hektare (ha) yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekstrakurikuler tersebut. "Kita yakin mimpi itu bisa terwujud jika sungguh-sungguh," ucapnya.

Sebelumnya, sebanyak tiga belas pelajar penghafal Alquran yang berasal dari sekolah ini dikarantina selama enam bulan di Kota Bandung untuk mengikuti program Tahfiz Alquran. Program ini gratis, dan merupakan kerjasama pihak sekolah dengan yayasan Abul Yatama untuk pelajar yang memiliki hafalan minimal 1-2 juzz Alquran.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Solsel, Zulkarnaini didampingi Novrizon mengapresiasi kreativitas sekolah dalam mencetak generasi penghafal Alquran. "Ini menjadi contoh bagi sekolah lain untuk menunjang penguatan nilai agama yang selaras dengan visi misi kepala daerah, sejahtera dan religius," katanya.

Kedepan, pihaknya bakal mencari regulasi untuk bantuan peralatan bagi para tahfiz alquran tersebut dan bisa berkelanjutan. "Nanti, kita akan sinergikan dengan program rumah tahfiz yang ada di Solsel dalam mencetak penghafal Alquran. Dan untuk sekolah lainnya, juga dilaksanakan program ekstrakurikuler khusus bidang tahfiz disamping ekstrakurikuler kegiatan umum sesuai visi misi kepala daerah," ucapnya. (rel)
 
Top