JA.com, Padang (Sumatera Barat)--Komisi I DPRD Padang menilai KPU masih  gagal. Walaupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang telah meluncurkan terobosan kreatif dalam sosialisasi agenda pemilu. Bentuk programnya berupa pemanfaatan teknologi informasi.karena banyak masyarakat Kota Padang yang  belum tahu informasi kapan pilwako Padang dilaksanakan.

Hal itu terungkap dalam rapat kerja Komisi I DPRD Kota Padang dipimpin Azirwan dan didampingi Yulisman dengan KPU Padang dan Kesbangpol Kota Padang di ruang Komisi I, Jum'at (19/1/2018).

Menurut Yulisman sosialisasi sangat minim karena anggota dewan urang lapau sehingga mengetahui kondisi di tengah masyarakat. Dari bahasa masyarakat masih menanyakan kapan pilkada dilaksanakan.

Bahkan Yulisman juga mendengan adanya tudingan KPU pro ke salah satu calon karena sudah punya basis. Yulisman mengungkapkan pendapatnya bahwa orang Padang sebagian besar orang pintar. Harapannya sosialisasi dapat digenjot habis.

Dijelaskan Ketua KPU Padang, M. Sawati sudah memikirkannya namun jika dimulai dari sekarang dikuatirkan masyarakat akan lupa. Sosialisasi sudah masuk pada tahap penyelenggaraan saat ini.

Sementara pihak Kesbangpol mengakui pernah terjadi miss komunikasi dengan  KPI soal anggaran, namun akhirnya dicapai kesepakatan dana hibah untuk KPU sebesar Rp. 37 Miliar dan pemakaian dana hibah harus dengan RAB (rencana anggaran biaya).

Terobosan yang telah dilakukan  tentang “Aplikasi Padang Memilih” atau “SiPadlih” yang dirancang sebagai jendela informasi seputar pemilu bagi warga Padang, khususnya. Aplikasi pemilu ini dapat diunduh di kanal play store.

Kaubbag Teknis dan Hupmas KPU Kota Padang, Sutrisno menjelaskan langkah kreatif pihaknya berdasarkan data riset. Warga Padang yang memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi pemilu mencapai 15,8 persen.

“Kami juga terinspirasi dari anak-anak muda yang mengikuti kegiatan jambore demokrasi di Padang beberapa bulan lalu. Mereka adalah para calon pemilih pemula pada Pilkada 2018,” ujar Sutrisno.

Ditambahkan, anak muda yang masih duduk di bangku SLTA mayoritas memang menginginkan informasi kepemiluan disampaikan melalui media sosial. Pemilih pemula ini dalam keseharian akrab dengan gawai.

“Media luar ruang, media cetak, dan print ad tetap kami buat. Namun, sosialisasi melalui media sosial sebisa mungkin kami beri porsi lebih besar,” kata Sutrisno.

Untuk mengakses SiPadlih, kata Sutrisno, warga dapat mengunjungi play store. Di sini tinggal search SiPadlih lalu mengunduhnya. Melalui pemanfaatan teknologi informasi berbasis media sosial ini, KPU Padang berharap informasi seputar rencana dan pelaksanaan seluruh tahap Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 viral.
 
Top