JA.com, MAGELANG --- Komandan Kodim 0705/Magelang Letnan Kolonel Arm Kukuh Dwi Antono beserta Muspida Kota Magelang mainkan drama kolosal pertempuran Kampung Tulung, Sabtu (25/08/2018).

Drama kolosal mengawali kegiatan pawai budaya Kota Magelang. Dipannggung kehormatan tampak Walikota Magelang Ir. Sigit Widionindito,  Wakil Walikota Dra. Windarti Agustina,  Dandim 0705/Magelang Letkol Arm Kukuh Dwi Antono,  Kapolres Magelang Kota dan beberapa anggota DPRD Kota Magelang.

Masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya tampak antusias dan rela berpanas-panas, menyaksikan 93 peserta  dari sekolah, umum, Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD) dan  tiga kecamatan serta 17 kelurahan  mengikuti acara yang dimulai pukul 13.00 WIB.

Dalam karnaval tersebut, sejumlah peserta tampak berlomba-lomba untuk menampilkan atraksi yang terbaik. Hampir sebagian besar peserta karnaval mengusung tema mobil hias dengan tema yang hampir sama yakni Asian Games 2018 yang sedang berlangsung di Jakarta dan Palembang.

Karnaval tersebut dibuka dengan fragmen perjuangan yang menceritakan masyarakat Kampung Tulung, Kelurahan Magelang , Kecamatan  Magelang Utara  saat melawan  tentara Jepang yang hendak merebut kembali kemerdekaan RI.

Dalam fragmen perjuangan tersebut, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan Komandan Kodim 0705/Magelang  Letkol (Arm) Kukuh Dwi Antono  terlibat langsung. Sigit Widyonindito saat tiba di depan panggung kehormatan tidak seperti biasanya menggunakan mobil dinasnya, melainkan menggunakan mobil kuna yakni Jeep Willys buatan tahun 1944 dan berpakaian seragam Tentara Keamanan Rakyat (TKR atau sekarang TNI,red).

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memerankan tokoh Tentara Keamanan Rakyat ( TKR) Letkol Sarbini, sedangkan Dandim 0705/Magelang, Letkol Kukuh Dwi Antono memerankan Mayor A Yani.  Dalam fragmen yang berdurasi sekitar 15 menit tersebut dan menceritakan perjuangan masyarakat Kampung Tulung , Kota Magelang dalam mengusir tentara Jepang, Sigit juga menembakkan senjata laras panjang jenis  senapan serbu ( SS) 1 yang berisi peluru hampa.

Sementara itu, Ketua Seksi Karnaval Pembangunan, Taufik Nurbakin mengatakan, karnaval pembangunan tahun ini hanya diperuntukkan untuk mobil hias. Sedangkan untuk memeriahkan acara tersebut hanya tiga grup marching band yang ditampilkan. Yakni, marching band dari Akademi Militer Magelang, Caka Lokananta,  marching band dari SMA Taruna Nusantara Gita Bahana Nusantara dan  Gita Wira Kencana dari SMK Kesdam IV/Diponegoro.

Ia menambahkan, dalam karnaval tersebut seluruh peserta yang berpartisipasi akan dinilai oleh tim juri dan bagi yang dinyatakan sebagai juara akan diberikan hadiah. “Karnaval ini dilombakan. Adapun hadiah berupa tropi dan uang pembinaan. Juara I akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 7,5 juta, juara II Rp 6 juta, juara III Rp 4,5 juta,” kata  Taufik yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang.

Menurutnya, karnaval kemerdekaan ini menjadi pesta rakyat yang menampilkan arak-arakan budaya nusantara sebagai representasi dari keberagaman suku dan budaya di Tanah Air. Selain itu sebagai upaya dan spirit mengisi semangat kemerdekaan.

Adapun rute yang dilewat peserta karnaval dari  lapangan Rindam IV/Diponegoro, kemudian jalan Ahmad Yani, Aliun-alun Timur, jalan Pemuda, jalan Tidar, jalan Tentara Pelajar, dan  berakhir di Alun-alun Barat depan Masjid Kauman. (*)
 
Top