JA.com, Payakumbuh (Sumatra Barat)--Sedikitnya, 204 orang Guru SD dan Kepala Sekolah Penggerak se Kota Payakumbuh dilatih Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan ini bertempat di Aula Ngalau Indah Lantai III Kantor Wali Kota Payakumbuh, Kamis (23/2/2023).

Kegiatan dimaksud dihadiri Asisten III Ifon Satria Chan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dr. Dasril dan Narasumber dari BSKAP Kemendikbud Ristek RI Dr. Erisda Eka Putra dan dari Kementerian Pendidikan Dr. Gantino Habibi.

"Saat ini Pemerintah sedang menggalakkan pelaksanaan atau penerapan merdeka belajar maupun kurikulum Merdeka khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Dengan adanya penerapan kurikulum ini, Kita berharap agar guru dapat mendesain pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik," kata Ifon.

Ditambahkannya, Pemerintah Kota Payakumbuh terus melakukan berbagai upaya dalam menyediakan akses terhadap layanan pendidikan yang berkualitas dengan mendukung penuh penerapan IKM.

"Kami Pemerintah Kota Payakumbuh akan terus melakukan berbagai upaya dalam menyediakan akses terhadap layanan pendidikan yang berkualitas dengan mendukung penuh penerapan IKM secara masif agar anak-anak kita nantinya dapat tumbuh serta hidup sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia agar kedepan akan lahir generasi emas daerah sebagai investasi penting di masa depan," pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh  Dasril mengatakan, guru-guru yang menjalani pelatihan IKM adalah para guru kelas I-IV yang berasal dari SD/MI se Kota Payakumbuh yang menjadi sasaran program Semua Anak CERDAS (cakap literasi dasar) dan sudah melakukan registrasi implementasi Kurikulum Merdeka.

"Untuk tahap pertama, pelatihan yang dilakukan lebih pada pengenalan konsep Kurikulum Merdeka. Tahap kedua adalah bedah buku untuk kurikulum merdeka belajar dan tahap ketiga ini  pelatihannya tentang bagaimana pengimplementasian kurikulum Merdeka di masing-masing sekolah maupun madrasah," ujarnya.

Lebih lanjut, adapun materi pelatihan tersebut dibagi menjadi beberapa unit. Unit satu yakni pelatihan tentang pengembangan Capaian Pembelajaran (CP) ke Tujuan Pembelajaran (TP) yang disusun oleh para guru. Sehingga dalam pelatihan ini paling penting di dalam pengimplementasian IKM karena harus mempersiapkan modul ajar yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa dalam satu kelas, baik dalam kemampuan membaca dan menulisnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah IPHI Payakumbuh Ananda Putra mengatakan pelatihan yang dijalani tersebut membuatnya semakin paham bagaimana mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah yang ia pimpin.

“Karena kan sasaran program dan pendekatan yang digunakan di SAC dan kurikulum Merdeka sama. Tapi ini nanti semua siswa yang beda level kemampuan literasinya diajar dalam satu kelas dengan metode yang berbeda,” tutupnya. (Flo)
 
Top