JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Bupati Tanah Datar Eka Putra didampingi Kepala Badan Keuangan Daerah Adrion Nurdal, Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Yusrizal, Kabag Umum Sofa Nova Budianto, Kabag Keuangan dan Perencana Setda Kabupaten Tanah Datar Risa, Kabid IKP Kominfo Roza, Analis Kebijakan, Pengelola PBJ, dan Pranata Humas pada Dinas Kominfo, adakan pertemuan dan silaturahmi dengan Pengurus Inti Ikatan Keluarga Perantau Galo Gandang Jaya (IKAPGA Jaya), kemarin di Jakarta.

Pada pertemuan tersebut Bupati Eka menyampaikan beberapa informasi terkait Program Unggulan pemerintah kabupaten Tanah Datar.

"Ada 10 Program Unggulan (Progul) Tanah Datar 2021 - 2026, diantaranya yang baru dilaunching awal Februari ini, program bajak gratis yang bertujuan untuk meringankan beban petani dalam mengolah lahan pertanian terutama lahan basah atau sawah," katanya.

Eka, menambahkan juga ada program satu nagari satu event, yang tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga pariwisata di Tanah Datar.

"Dengan progul satu nagari satu even, kita mendorong 75 Nagari di Tanah Datar mampu membuat even nagari, sehingga berdampak terhadap keanekaragaman potensi wisata dan juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Eka.

Ia, berharap penguatan organisasi perantau perlu menjadi perhatian bersama, sehingga silaturahmi dan komunikasi terus terjaga.

"Dengan komunikasi yang baik antara Pemerintah Daerah bersama Perantau, tentunya perhatian serta dukungan perantau untuk kampung halaman tidak pernah berkurang dalam membangun kampung dan nagari," tukas Eka.

Sementara Ketua IKAPGA Jaya M. Dt Gindo Sinaro, di kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih dan merasa bangga  atas kunjungan Bupati beserta rombongan.

"Kami para perantau yang tergabung dalam IKAPGA sangat mendukung program-program pemerintah daerah, khususnya di Jorong Galo Gandang Nagari III Koto Kecamatan Rambatan," ujar M. Dt. Gindo Sinaro.

Dia juga mengatakan bahwa perantau Galo Gandang yang ada di Jakarta saat ini jumlahnya sekitar 800 KK, atau lebih kurang 3000 jiwa yang mayoritas  berdagang di Tanah Abang. (MG)
 
Top