JA.com, SOLSEL -- Partai Amanat Nasional (PAN) Solok Selatan (Solsel) merupakan Partai Politik (Parpol) pertama yang mendaftarkan bakal calon legislatifnya ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Solsel, Minggu (15/7) pukul 14.00 WIB. Berkas caleg tersebut diserahkan Sekretaris PAN Solsel Edi Murni bersma pengurus lainnya. 

Sebelumnya, PAN Solsel juga parpol pertama yang lolos verifikasi faktual sebagai partai peserta pemilu 2019 di Solsel. Sebenarnya, Ketua DPD PAN Solsel Ali Sabri Abbas telah mendaftarkan calegnya ke KPU pada Sabtu (14/7). Namun gagal, karena Sistem Informasi Pencalonan (Sipol) server KPU tidak bisa diakses. 

Saat pendaftaran berlangsung sempat adu mulut antara Ketua DPD PAN Solsel dengan Ketua KPU Solsel, lantaran merasa dirugikan atas bermasalahnya jaringan server KPU. Dan KPU menolak berkas sementara yang diserahkan partai. Pendaftaran 25 orang para Caleg PAN Solsel sebut Ali Sabri Abbas, 7 caleg di Dapil I Sangir, 7 caleg di dapil II, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari. 11 caleg di dapil III, Koto Parik Gadang Diateh, Sungaipagu dan Pauhduo.

Di Dapil I, Sefrike, Amd.Kep, Afri Nofiardi, Yeli Efiza, Andri Indrawan, Nurhayati Rais, A.Md, Elphida dan Ade Vernanda (anggota DPRD Solsel) 

Caleg dapil II, Mesi Aswanto, S.Pd, Mardi Yonto, S.TP, Delmawelli, Jetra Pedri, S.Pd, Desi Putriani, Gusnarti Eka Sari, S.Pd, dan Ali Sabri Abbas (wakil ketua DPRD Solsel). Juga caleg untuk DPRD Provinsi asal Solsel Fadilah Khania Sabri putri Ketua DPD PAN Solsel.

Dapil III, Inmartwelly, S.Sn, Puti Ferona Dewi, Eva Wilda S, S.P,  Nofri Yendri (anggota DPRD Solsel), Cecen Panansih, S.Pd.I, Mentari Rahmah, Yendri Susanto (anggota DPRD Solsel), Edipor Epolis, dr. Vivi Resti, Jondril Arison, dan Zamzami, SE. 
 
Caleg pilihan yang mendaftar ke partai PAN digratiskan, bahkan seluruh biaya administarasi caleg keterwakilan perempuan hingga ditetapkan sebagai bakal calon ditanggung partai.  Dan direkrut di tujuh kecamatan yang ada di rantau sasurambi itu. Ini demi masa depan partai sebut Ali Sabri Abbas, sebagai target meraih suara terbanyak dan sebagai partai pemenang pemilu 2019.

25 caleg yang disiapkan maju tersebut, katanya lebih banyak wajah baru dan perekrutan dilakukan sejak dua tahun lalu. Melalui pertimbangan dan survei tim DPD PAN, sehingga ditetapkan sebagai caleg. 

"Mengapa harus di gratikan, karena caleg tak boleh terbebani. Caleg tugasnya menyiapkan diri dalam membesarkan nama partai, demi tercapainya target sebagai partai penenang Pemilu Legislatif di Solsel," katanya. 

Ia mengatakan, justru itu, setiap caleg digratiskan mencaleg dan dibiayai partai. "Ini demi masa depan partai, karena PAN selalu menjadi partai pemenang kedua pemilu dan di 2019 harus jadi yang pertama," katanya.

Dia berharap DPRD periode 2019-2024 nanti, memiliki keterwakilan perempuan di DPRD Solsel. Karena di periode 2014-2019 ini, tidak satupun memiliki keterwakilan perempuan. Maka PAN akan menghadirkan politisi perempuan yang siap bersuara dan menyuarakan aspirasi rakyat. Bukan yang menyakiti hati rakyat. 

Seluruh caleg PAN yang didaftarkan lanjut Ali, sudah teruji profesionalitasnya dilapangan, termasuk elektabilitas, skil, kerdibelitas, massa dan akuntabel dalam bersaing di pemilu 2019 nanti. Minimal di 2019, PAN raih tujuh kursi sebagai langkah menjadi partai pemenang. Sebab, selama lembaga DPRD terbentuk. PAN selalu menjadi partai pemenang kedua, dan sudah tiba saatnya menjadi partai pemimpin pemilu legislatif di daerah itu. 

Kader perempuan di dapil 2 Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Sungaipagu dan Pauhduo sebanyak 4 kader, kemudian di Dapil 1 Kecamatan Sangir 3 kader dan di Dapil 3 Kecamatan Sangir Jujuan,Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari 3 kader. "Yang jelas mesti harus ada keterwakilan perempuan yang cerdas, cakap, dan terampil untuk mengisi kursi DPRD Solsel nantinya," kata Ali. (*)

 
Top