JA.com, SOLSEL - Menjadi isteri kepala daerah di kabupaten Solok Selatan bagi Suriati Muzni merupakan suatu bentuk pengorbanan terhadap masyarakat. Terutama masyarakat ekonomi lemah dan berkebutuhan khusus. Pengorbanan tenaga, pikiran, dan kasih sayang.

Suriati Muzni, serasa ada yang kurang dalam hidupnya sebelum bertemu dengan masyarakat yang hidup dalam kekurangan, setelah mendapatkan laporan dari pihak-pihak terkait. "Kita manusia ini sesungguhnya sama dimata sang khalik, bukan tergantung status sosial. Jadi seyogyanya, kita saling berbagi dengan sesama manusia yang membutuhkan. Karena, sebaiknya manusia itu bermanfaat bagi yang lainnya," dikatakan Isteri Bupati Solsel, Muzni Zakaria itu ketika berkunjung menyantuni seorang warga lansia di Solsel, Jumat (8/6/2018).

Prinsip hidup yang masih dipegang erat hingga sekarang, kata Suriati Muzni bisa memberi manfaat untuk orang lain. Baginya, takaran nilai atau nominal bukan patokan untuk berbagi. Sebab, nominal sesuai dengan kebutuhan personal yang relatif. "Tidak sama dong, jumlah satu rupiah bagi fakir miskin dengan pengusaha. Makanya, sesuai kebutuhan," ucapnya.

Momentum, bulan ramadan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjalin silaturahmi dan berbagi, dengan masyarakat kurang mampu dan berkebutuhan khusus. "Memang tidak semua bisa kita kunjungi dikarenakan jarak dan waktu jua. Tapi, kita maksimalkan waktu yang ada. Umpama mengundang secara masal untuk bisa berbuka bersama," katanya.

Melalui Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial Solok Selatan  disalurkan sebanyak 550 paket bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat miskin dan petugas kebersihan pasar.
Rinciannya, 350 paket bersumber dari APBD Solsel dan 100 paket dari APBD Provinsi Sumbar, untuk masyarakat miskin. Sedangkan 100 paket lagi untuk petugas kebersihan pasar (tukang sapu) yang bersumber dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah. Selain memberikan paket sembako, Suriati Muzni juga memberikan uang santunan yang berasal dari dana pribadi. "Kita ingin berbagi sedikit bantuan. Semoga saudara kita yang kurang mampu bisa pula menikmati bantuan ini dan bermanfaat," jelasnya.

Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Solsel, Dicky Nanda Utama mengatakan masyarakat kurang mampu penerima bantuan itu melihat skala prioritas ditiap kecamatan. Dengan kuota 50 paket per kecamatan dari APBD Solsel dan 100 paket dari alokasi dana APBD Provinsi Sumbar untuk empat kecamatan terbanyak penduduk miskin. Empat kecamatan yang dari provinsi adalah Sangir, Pauh Duo, Sungai Pagu dan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD).

"Kita lihat tingkat kemiskinan masyarakat dengan skala prioritas. Ibu (Suriati Muzni.red) juga berikan santunan uang tunai yang berasal dari uang pribadi beliau. Penerima ada yang masuk data dan tidak karena belum semua penduduk miskin yang masuk data," tandasnya. (Rls)
 
Top