JA.com, Limapuluh Kota (Sumatera Barat).

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyebut Monumen Nasional Bela Negara di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota bakal menjadi Taman Mini Indonesia Indah Kedua di Indonesia. Hal itu disampaikannya saat bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) di rumah dinas Bupati Limapuluh Kota di Labuah Basilang, Kota Payakumbuh, Jumat (5/3/2021).

"Alhamdulillah, kemarin saya sudah bertemu Menkopolhukam untuk membahas soal ini bahwa harus ada aturan dari presiden berupa Inpres untuk mengatur ini. Maka insya Allah kita akan jadikan kawasan monumen ini sebagai Taman Mini Kedua di Indonesia," ujarnya.

Disampaikan Buya, dalam kawasan pembangunan Monumen Nasional Bela Negara itu nantinya juga akan dibangun SMA Taruna dan Universitas Bela Negara, serta pembangunan infrastruktur lainnya.

"Alhamdulillah, tahun 2021 ini bakal dimulai dengan pembangunan jalan melalui program TMMD, buah dari pertemuan kami dengan KASAD beberapa waktu lalu," jelas Buya Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi yang juga Ketua Forum Bela Negara Sumbar itu, pembangunan Kawasan Monumen Bela Negara berdampak strategis untuk pengembangan ekonomi masyarakat Limapuluh Kota melalui sektor pariwisata. 

"Selain adanya potensi wisata di sekitar kawasan seperti Kampuang Sarugo dan Perkebunan Jeruk Gunuang Omeh, nanti kita buat juga even tour PDRI sehingga menjadi semakin ramai dikunjungi," paparnya.

Sementara, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri  pernyataan Gubernur itu usai acara silaturahmi dengan masyarakat Akabiluru mengucapkan terimakasih atas perhatian dan perjuangan Gubernur Mahyeldi untuk kelanjutan pembangunan kawasan monumen tersebut. 

"Kita sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur, karena sebelum beliau dilantik sudah berusaha mempercepat pembangunan monumen ini," ujarnya.

Diceritakan Rizki, dirinya dibawa Buya untuk menghadap KASAD dan Kemenko Polhukam demi membahas kelanjutan pembangunan monumen tersebut. "Pembangunan monumen ini bakal berlangsung lebih kurang 2 tahun dan akan membawa anggaran dari pemerintah pusat lebih dari Rp 1 triliun. Kami bersama bupati berkomitmen untuk bersinergi dengan Pemprov dan Pemerintah Pusat untuk mewujudkan hal ini," ucapnya. (rel/gun)

 
Top