JA.com, Payakumbuh, (Sumatera Barat) --- Banyaknya pujian bahkan keluhan dari masyarakat terhadap PDAM Tirta Sago pada HUT nya Senin (20/9) kemaren. Keluhan masyarakat mengarah kepada hidupnya air PDAM hanya di malam hari akan tetapi tagihan mereka terasa besar, menyikapi hal itu, Direktur utama PDAM Tirta Sago, Khairul Ikhwan saat ditemui di kantornya memberikan penjelasan, Rabu (22/9).

Khairul Ikhwan mengatakan, terkait keluhan masyarakat tentang tagihan yang menjadi keluhan masyarakat, dan juga hidupnya air PDAM di beberapa kelurahan hanya malam hari.

"Jika ada masyarakat yang merasa tagihannya besar namun airnya hidup hanya malam hari, silahkan datang ke kantor dan menyampaikan keluhannya, nanti kita akan mencarikan jalan keluarnya," jelasnya.

Jika ada laporan, tentunya kami langsung menurunkan tim ke lapangan, berbagai kemungkinan di lapangan sangatlah banyak. Mungkin ada kebocoran atau hal lainya.

"Seandainya memang ada kejanggalan, atau kebocoran terhadap jaringan PDAM, pihak PDAM akan memberikan keringanan waktu pembayaran kepada masyarakat, apakah itu di cicil beberapa kali sesuai dengan kondisinya," terangnya.

Dirut juga menjelaskan terkait dengan hidupnya air hanya malam hari di beberapa tempat, itu karena kebutuhan air 580 liter perdetiknya sedangkan ketersediaan masih belum sampai.

"Hidup matinya air PDAM dikarenakan kebutuhan konsumen 580 liter air perdetiknya, sedangkan ketersediaan dari pihak PDAM hanya 260 liter perdetiknya, oleh sebab itu kami akan melakukan peningkatakan yang sekarang sedang berjalan jalur baru dari batang tabik, juga menungkatkan tekanan air, agar mengalir lancar kesetiap rumah masyarakatnya, juga meningkatkan wtp batang agam," tutupnya.


* Farhan *

 
Top