JA.com, Padang - Guna mendukung penerapan falsafah budaya Minang di Kota Padang, mulai tahun ini Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), akan menggelar lomba pengimplementasian (penerapan) Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) antar kelurahan se-Kota Padang.
“Ya, dalam waktu dekat akan segera kita sosialisasikan program baru tersebut ke tengah-tengah masyarakat melalui aparatur kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Padang,” ungkap Kepala Bagian Kesra Pemko Padang, Jamilus, Selasa (31/1).
Menurutnya, kegiatan tersebut sesuai dengan misi dan visi Pemko Padang di bawah pimpinan Walikota, H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dan Wakil Walikota, Emzalmi yang ingin menjadikan masyarakat Kota Padang yang religius dan berbudaya.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini diadakan semata-mata untuk memotivasi masyarakat agar lebih mencintai ajaran agama Islam dan budaya Minang yang dimiliki selama ini. Sebab, akhir-akhir ini pengamalan atau pun penerapan budaya Minang yang berlandaskan ABS-SBK di Ranah Minang, khususnya di Kota Padang sudah terasa memudar. Sementara, pengaruh budaya luar yang dapat merusak mental dan akhlak generasi muda Minang terus mengancam.
“Nah, melalui kegiatan seperti ini kita akan berusaha mengajak masyarakat Kota Padang untuk kembali menerapkan nilai-nilai dan budaya Minang dalam kehidupan sehari-hari. Caranya, kita coba melakukan penilaian di setiap kelurahan yang ada. Bagi yang terbaik nantinya, akan kita jadikan sebagai pilot project (proyek percontohan, red) untuk pengembangan lebih lanjut,” tuturnya menjelaskan.
Hal senada juga disampaikan Kasubag Bina Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Kesra Pemko Padang, Agustina yang ditemui secara terpisah. Ia mengatakan, dalam menyukseskan program baru tersebut, pihaknya akan membentuk tim pembina dan penilai atau dewan juri yang terdiri dari berbagai unsur yang diakui kapasitas dan kapabilitasnya. Seperti MUI, LKAAM, Bundo Kanduang, pakar agama, pakar budaya, seni dan lain-lain sebagainya.
“Bagaimana teknisnya, akan kita sampaikan saat sosialisasi di masing-masing kecamatan dalam waktu dekat. Setelah itu, barulah tim yang dibentuk nantinya akan turun ke masing-masing kelurahan guna melakukan penilaian ke lapangan,” paparnya.
Hasil penilaian tim di lapangan tersebut, lanjutnya, akan diseleksi lagi untuk dipilih tiga peserta terbaik yang merupakan utusan dari masing-masing kecamatan. Bagi terbaik pertama akan mendapatkan tropi dan uang pembinaan senilai Rp50 juta, terbaik kedua tropi plus uang pembinaan sebesar Rp40 juta dan terbaik ketiga tropi dan uang pembinaan sebanyak Rp30 juta.
“Mungkin sistemnya tidak jauh berbeda dengan lomba kelurahan berprestasi yang ada selama ini. Yang jelas, seleksinya dimulai di tingkat kecamatan masing-masing. Setelah itu, terbaik masing-masing kecamatan barulah akan dinilai tim juri untuk dipilih tiga terbaik sesuai kriteria yang ditetapkan,” jelasnya.
Ditambahkannya, para pemenang lomba ini akan diumumkan saat perayaan hari puncak Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) pada tanggal 17 Agustus 2017 mendatang. Sedangkan proses persiapan dan seleksi peserta dimulai sejak Februari 2017 ini
 
Top