JA.com -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Pengembangan dan Penelitian Solok Selatan (Solsel),  Syamsu Rizaldi menyebutkan belum maksimalnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dikarenakan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) potensial langsung dikelola pemerintah pusat sehingga SDA yang dimiliki Solsel tidak termasuk dalam PAD tapi tapi hanya dana bagi hasil.

“Solsel daerah yang geografis berbasis SDA yang pajaknya dikelola langsung ke tingkat pemerintah pusat. Sehingga tidak menjadi PAD bagi daerah. Tapi, akan dimaksimalkan dari dana bagi hasil,”katanya.

Ia mengatakan, Solsel memang kaya akan SDA seperti tambang, perkebunan yang dikelola oleh pihak swasta atau perusahaan. “Diluar sana orang beranggapan Solsel kaya SDA tapi minim PAD, hal itu disebabkan sesuai aturan,  jika SDA yang potensial seperti perkebunan dan pertambangan tersebut tidak menjadi PAD bagi daerah tapi Solsel hanya menerima dana bagi hasil dari sejumlah perusahaan itu,”katanya.

Menurutnya, PAD Solsel berdasarkan data 2015 hanya berkontribusi sebesar 5,86 persen terhadap APBD sedangkan tingkat ketergantungan 94,14 persen. (Jbr)
 
Top