JA.com, Limapuluh Kota, (Sumatera Barat)-- Bupati Limapuluh Kota H. Irfendi Arbi terus mendorong seluruh jajarannya hingga pemerintahan nagari untuk melahirkan inovasi. Ia juga meminta perencanaan kegiatan pembangunan dirancang sebaik mungkin agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat.

Bupati Irfendi Arbi menegaskan itu dalam sambutannya ketika membuka sosialisasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dan rapat koordinasi Tim Inovasi Kabupaten (TIK) program inovasi desa Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2018 di gedung Diklat Peternakan dan Kesehatan Hewan di Payakumbuh, Senin (24/9).

“Kita berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintahan nagari mampu membuat gagasan baru atau inovasi buat percepatan pembangunan yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Irfendi.

Untuk itu, kata Irfendi Arbi, seluruh pihak terkait harus memahami konsep P2KTD guna terwujudnya peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa/nagari. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan rujukan inovasi pembangunan kepada nagari dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumberdaya manusia serta infrastruktur  di nagari.

"Kegiatan sosialisasi P2KTD perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas teknis pemerintah desa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pengelolaan dana desa/nagari ke depannya lebih efektif, tepat sasaran dan berkesinambungan,” jelas Irfendi Arbi.

Diakui Irfendi Arbi, sejumlah nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota saat ini masih berada pada kategori tertinggal. Program inovasi desa diharapkan menjadi salah satu program buat menghilangkan nagari tertinggal serta membuat nagari dalam kategori berkembang menjadi nagari maju bahkan nantinya bisa menjadi nagari yang mandiri.

“Untuk itu saya minta OPD khususnya yang tergabung di dalam tim inovasi kabupaten pada program inovasi desa ini untuk membina dan mengarahkan masyarakat  dan pemerintahan nagari agar dapat menciptakan inovasi-inovasi pembangunan. Dengan adanya inovasi pembangunan tersebut diharapkan terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat nagari,” ulang Irfendi Arbi.

Lebih jauh dipaparkan, pembangunan desa/nagari butuh keterlibatan banyak pihak. Disamping OPD juga perlu keterlibatan stakeholders lainnya seperti perguruan tinggi, LSM dan pihak swasta lainnya. Pengelola inovasi desa melalui Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) diharapkan mampu memberikan terobosan yang lebih cepat kepada setiap nagari untuk berlomba-lomba dalam membangun nagarinya dalam mencapai kemandirian nagari, serta memunculkan inovasi.

“Mari kita sukseskan program inovasi desa tahun 2018 ini untuk wujudkan pembangunan mandiri dan berkualitas,” ajak Irfendi Arbi lagi.

Pada kesempatan itu Bupati Irfendi Arbi juga mengingatkan seluruh OPD agar  melahirkan gagasan baru dalam dalam perencanaan pembangunan. Jangan sampai perencanaan itu di copy paste saja dari tahun-tahun sebelumnya.

Sebelumnya Kepala DPMD/N Kabupaten Limapuluh Kota A Zuhdi Perama Putra dalam laporannya menyebut, kegiatan sosialisasi P2KTD dan rapat koordinasi TIK program inovasi desa  ini bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan P2KTD kepada stakeholder terkait. Selain itu juga untuk merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan program inovasi desa, serta pengendalian dan konsolidasi rencana kerja tindaklanjut di masing-masing TPID kecamatan se kabupaten.

Kegiatan berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 24 s.d 25 September 2018 yang diikuti sejumlah OPD terkait, Perguruan Tinggi, LSM, swasta dan organisasi profesi, Pendamping Desa, tim pengelola inovasi desa yang keseluruhan berjumlah 155 orang. (gun)
 
Top