JA.com, Payakumbuh (Sumatra Barat)--Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah Buka Festival Warisan Budaya Tak Benda Sumatera Barat (Intangible Cultural Heritage Festival West Sumatra) 2023 yang digelar 12 hingga 17 Oktober di Kota Payakumbuh. Kegiatan yang menghadirkan lima delegasi dari Luar Negeri itu juga diikuti sejumlah tamu dari berbagai Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

Kegiatan tersebut digelar dibeberapa titik di Kota Payakumbuh, diantaranya di Agamjua Art & Culture, Gor Serbaguna M. Yamin serta di Koto Baru Payobasung.

"Saat ini terdapat ribuan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) / Intangible Cultural Heritage dunia yang telah ditetapkan Organisasi Kebudayaan Dunia (UNESCO). Dari Indonesia tercatat 12 Warisan Budaya Takbenda yang mencakup musik, sastra tari, ritual, festival adat hingga seni bela diri," katanya, kemarin di Payakumbuh.

Dukatakan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sejak tahun 2013 juga telah mencatat dan menetapkan ribuan Warisan Budaya Takbenda, 96 diantaranya berasal dari Provinsi Sumatera Barat yang tersebar di 19 Kabupaten dan Kota.

"Kegiatan ini akan memberikan manfaat. Warisan Budaya Takbenda akan dihargai di daerah kita maupun daerah lain. Festival ini adalah hal yang positif,” ucapnya.

Lebih lanjut, kegiatan yang digelar akan gerakan serta motivasi warga untuk melestarikan Budaya.

”Kegiatan yang digelar ini akan gerakan serta motivasi warga untuk melestarikan Budaya. Selain itu juga menghadirkan apa yang kita harapkan.” tutupnya.

Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi mengatakan, kegiatan yang digelar merupakan impian dan harapan bersama, menjadikan Budaya sebagai sandaran.

”Ini (Festival Warisan Budaya Tak Benda Sumatera Barat /Intangible Cultural Heritage Festival West Sumatra 2023 adalah impian dan harapan kita bersama,” katanya.

Dikatakan, kegiatan yang digelar merupakan satu-satunya di tahun 2023 saat peringatan 20 tahun ICH.

”Kita apresiasi dengan Kegiatan yang digelar merupakan satu-satunya di tahun 2023 saat peringatan 20 tahun ICH," ujarnya.

Pj. Walikota Payakumbuh diwakili Sekdako, Rida Ananda mengapresiasi dengan ditunjuknya Payakumbuh sebagai tempat pelaksanaan Festival Warisan Budaya Tak Benda Sumatera Barat (Intangible Cultural Heritage Festival West Sumatra) 2023.

”Terima kasih dan apresiasi serta dukungan kami dengan ditunjuknya Payakumbuh sebagai tempat pelaksanaan Festival Warisan Budaya Tak Benda Sumatera Barat (Intangible Cultural Heritage Festival West Sumatra) 2023,” katanya.

Rida juga menambahkan, di Payakumbuh terdapat 8 WBTB, diantaranya Rendang, Pacu Itiak, Takuluak Kompong, Tenun, Batagak Penghulu.

Direktur Festival WBTB, S. Metron mengatakan, persoalan terbesar kebudayaan adalah, tidak terkoneksinya ekosistem. Jika dibelah, pertautan regulasi, pelaku, pengguna, infrastruktur, lingkungan belum diikat oleh rantai graphene.

Regulasi jadi retakan terbesar, meski dua Undang-undang (Nomor 11/2010 dan Nomor 5/2017) sudah dibuat sebagai alas, tapi belum membuat turunannya ke Provinsi serta Kabupaten dan Kota tersemangati untuk membuat hal yang sama.

Festival Warisan Budaya Takbenda 2023 mencoba menating menuju ekosistem. Kegiatan ini akan memberi arus agar terkoneksi.” Ucapnya.

Ketua Panitia Festival Warisan Budaya Tak Benda Sumatera Barat (Intangible Cultural Heritage Festival West Sumatra) 2023, Syaifullah menyebutkan, kegiatan yang digelar merupakan upaya pelindungan dan pelestarian terhadap warisan buday, khususnya Warisan Budaya Tak Benda. Sekaligus sebagai momen penting dalam merespon dan mengaktivasi 20 tahun Intangible Cultural Heritage (ICH) tahun 2023.

Kegiatan yang digelar itu merupakan inisiasi Ketua DPRD Sumbar, Supardi yang akan menampilkan berbagai Warisan Budaya Takbenda dari mulai lokal, regional hingga tingkat Internasional. Diantaranya dari Malaysia, India, Singapura dan daerah Lainnya di Indonesia.

Festival Warisan Budaya Tak Benda Sumatera Barat 2023 akan diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya Pertunjukan Budaya, Pameran Kuliner, Demo Masakan Tradisi, Pameran Manuskrip, Permainan Anak Nagari, Pemutaran Film WBTB, Tour Budaya serta Diskusi Naskah Kuno.

Acara pembukaan tersebut juga menampilkan dua orang Pandeka Silek dari Perguruan Silek Karang Cabang Birmingham Inggris, Tari Bubuang Tukuak Padi dan sejumlah kesenian lainnya. (Flo)
 
Top