JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Dampak dari erupsi Gunung Api Marapi yang terjadi beberapa waktu lalu itu berakibat rusaknya lahan pertanian masyarakat atau gagal panen terkhusus petani yang bergerak dibidang perkebunan sayur-mayur.

Empat bulan Pasca erupsi hingga saat ini masih terjadi erupsi walau tidak sekuat letusan-letusan sebelumnya namun masih menimbulkan derita bagi masyarakat petani yang umumnya berkebun sayuran ini, seperti tanaman cabe, tomat, bawang, kubis-kubisan, seledri, wortel dan juga kentang.

Guna meringankan beban petani yang terdampak erupsi Marapi ini yang terus harus mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari ditambah lagi saat ini dibulan suci Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp700 ribu per KK dan bantuan beras per jiwa yang diberikan langsung Bupati Eka Putra secara simbolis, Senin (25/03/2024) di Masjid Aqsha Nagari Sabu, Kecamatan Batipuh.

Dikatakan Bupati Eka Putra berawal dari kunjungannya ke posko pengungsian erupsi Marapi beberapa waktu lalu dimana terdapat lima kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan X Koto,  Batipuh, Batipuh Selatan, Pariangan dan Lima Kaum dari itu Ia instruksikan Kepala Dinas Pertanian untuk mendata lahan pertanian masyarakat yang terdampak untuk diberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“Lakukan pendataan dengan benar, koordinasi PPL, Wali Nagari dan Jorong, karena masyarakat adalah tanggung jawab Saya, jika Bapak Ibuk tidak tepat menerimanya maka penjara tantangannya buat Saya, kita juga bekerja sama dengan Bank Nagari dari itu dibuatkan rekening Bapak/Ibuk dan langsung ditransver kerekening masing-masing Kepala Keluarga (KK),” katanya.

Bupati Eka Putra juga sampaikan pada saat bersamaan juga ada tiga kelompok tani yang gagal panen dan mendapatkan bantuan sebesar Rp78 juta rupiah dan ini sesuai dengan Progul Daerah Asuransi Tani yaitu penggantian hasil pertanian yang gagal panen akibat bencana alam.

“Sekali lagi Saya sampaikan kepada Wali Nagari, Wali Jorong dan juga PPL jangan sampai ada warga atau petani yang terdampak namun tidak terdaftar sehingga tidak mendapatkan bantuan," ujarnya.

Bupati juga sebut di tahun 2024 ini di Nagari Sabu juga akan dikerjakan pembangunan jalan untuk akses masyarakat mulai dari Pakan Rabaa-Batu Banyak-Simpang Sikaladi dengan anggaran Rp7,2 miliar.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani menyampaikan luas lahan yang terdampak dari erupsi Marapi ini di empat kecamatan yang sudah terdata yaitu Kecamatan X Koto, Batipuh, Lima Kaum dan Sungai Tarab yaitu seluas 1.114 Ha khusus lahan hortikultura.

“Dari 1.114 Ha lahan tersebut dimana 660 Ha adalah perkebunan cabe, sisanya tomat, bawang merah dan sayuran lain," ucapnya.

Untuk petani yang terdampak disampaikan Sri sebanyak 3.545 yang terdampak dan yang sudah lengkap administrasinya dan sudah diajukan ke Bank Nagari sebanyak 1.917 dan saat ini juga telah masuk kurang lebih 500 KK petani dan sebagiannya lagi juga sudah dalam proses di Bank Nagari.

“Bantuan ini diberikan kepada petani yang mengalami gagal panen, bantuan ini dua jenis ada BLT dan cadangan panganme pemerintah daerah dan diberikan hanya satu kali,“ tuturnya.

Pada kesempatan yang sama Wali Nagari Sabu Edri Fauzen Dt. Kayo mengatakan pasca erupsi 3 Desember lalu hingga saat ini lahan masyarakat belum bisa ditanami sayuran jadi masih menunggu beberapa bulan untuk bisa ditanami kembali.

Edri sampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Eka Putra yang telah mengupayakan BLT dan cadangan pangan bagi masyarakat terdampak dan berharap kepada masyarakat untuk dapat mempergunakan dengan sebaik-baiknya. (MG)
 
Top