JA.com, (Solsel) -- Satu unit Huler penggilingan gabah didirikan di Jorong Simancuang, Kenagarian Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo. Huler ini merupakan bantuan dari MCA yang disalurkan melalui yayasan Pundi Sumatera dan dilelola oleh Koperasi Mutiara Simancuang Mandiri. Bantuan ini diberikan merupakan salahsatu upaya untuk memutus mata rantai permainan para tengkulak pada komoditi gabah di Simancuang.

Masyarakat Simancuang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, tanaman padi merukan salahsatu komoditi andalanya. jika mata-rantai tengkulak tidak diputus maka perekonomian petani di daerah itu sulit berkembang. "Ada sekitar 200 hekatare (ha) areal persawahan yang dimanfaatkan masyarakat. Dengan hasil panen gabah rata-rata saat musim sekitar 5 ton/ha,"kata ketua LPHN Simancuang, Edison,selasa sore, (19/9).

Edison mengatakan di Simancuang terdapat tujuh unit huler milik pribadi, selama ini petani memanfaatkan huler tersebut untuk mengolah padi menjadi beras, dengan upah sebesar 10 persen dari jumlah beras yang dihasilkan setelah pengolahan. Misal, dalam sepuluh sukat (2 liter) beras dikeluarkan upah satu sukat.

Kemudian ia mengatakan, dengan pemberdayaan yang diberikan Pundi Sumatera maka terbentuk unit usaha koperasi Mutiara Simancuang Mandiri yang bergerak pada bidang simpan pinjam, perdagangan sembako dan beras. Disamping itu Pundi Sumatera juga memberikan pelatihan-pelatihan pada anggota koperasi.

Dia menjelaskan diberikan bantuan satu unit oleh MCA melalui yayasan Pundi Sumatera adalah karena berkat komitmen yang kuat masyarakat untuk menjaga alam dan lingkungan.  Ditambah pula Jorong Simancung merupakan pilot project dalam pengelolan hutan desa/nagari. "Ada sekitar 650 ha hutan nagari dan telah mendapat pengakuan dari 13 negara,"ungkapnya.

Ketua Koperasi Mutiara Simancuang Mandiri, Wasri Gusniati menyebutkan anggota koperasi terdiri dari delapan kelompok tani yang tergabung namun diluar anggota juga bisa memanfaatkan huler itu nantinya. "Lahan untuk huler merupakan tanah nagari yang telah dibebaskan dan dimanfaatkan,"jelasnya.

Kemudian Dia mengatakan, kelanjutan atau keberlangsungan koperasi, imbuhnya berkat adanya pembinaan dari Pundi Sumatera. "Kita berharap dengan adanya koperasi dan huler ini bisa memberikan dampak supaya memutus mata rantai tengkulak dan peningkatan kesejahteraan ekonomi petani.

Sementara Fasilitator Pundi Sumatera wilayah Solsel, Syamri menyebutkan,bantuan yang diberikan tidak sampai disini saja namun akan diberikan pembinaan dan dibantu sampai dalam pemasaranya. Bentuk pendampingan seperti mulai dari manajemen sistim keuangan sampai pada melakukan pakingan produk.

Menurutnya, hasil dari huler tersebut nanti akan menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi. "Dan itu sedang kami kemas. Sebab, selama ini ada stigma negatif jika produk beras simancuang itu patah-patah. Jadi nantinya pemberdayaan berkelanjutan akan dilakukan mulai dari pembibitan hingga hasil berupa beras,"ujarnya.

Pembangunan huler ini peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bupati Muzni Zakaria. Disekempatan itu bupati Muzni zakaria mengucapkan terimakasih kepada MCA dan yayasan Pundi Sumatera yang telah ikut membantu solok selatan dalam program swasembada beras.(map)

 
Top