JA.com, Limapuluh Kota (Sumatera Barat)
Bupati Limapuluh Kota H. Irfendi Arbi mengharapkan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Limapuluh Kota bisa memperjuangkan honor guru mengaji dan garin masjid di daerah ini ke pemerintah pusat. Sebab, kemampuan keuangan daerah sangat terbatas dan tidak memadai.
Hal itu disampaikan Bupati Irfendi Arbi dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 73 di halaman kantor bupati setempat, belum lama ini.
“Kemampuan keuangan daerah kita sangat terbatas dan belum mampu memberikan honor yang memadai bagi para guru mengaji dan garin masjid. Karena itu, kita berharap Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota bisa memperjuangkan honor bagi para tenaga keagamaan tersebut,” ungkap Irfendi.
Insentif yang lebih memadai, kata Irfendi, diharapkan dapat lebih memacu semangat para guru mengaji itu menyuguhkan pendidikan yang lebih berkualitas lagi. Selama ini peran guru mengaji betul-betul memberikan kontribusi besar terhadap generasi di Kabupaten Limapuluh Kota. Tetapi peran itu belum mampu diimbangi dengan insentif yang memadai.
"Kalau guru mengajinya sejahtera, kita berharap anak-anak akan mendapatkan pendidikan agama yang lebih berkualitas lagi dan diharapkan bisa meraih prestasi. Karena itu, harapan meraih prestasi ini tentu harus berbanding lurus kesejahteraan guru,” ujar Irfendi.
“Pemberian honor bagi guru ngaji dan garin masjid itu merupakan salahsatu cara membangun generasi muda yang bertakwa. Insentif tersebut merupakan salahsatu wujud kepedulian Pemkab terhadap pembangunan bidang keagamaan,” tutur Irfendi sembari mengakui selama ini Pemkab Limapuluh Kota tetap berupaya memberikan insentif bagi guru mengaji dan garin masjid itu walaupun jumlahnya masih minim. (gun)
 
Top