JA.com, Limapuluh Kota (Sumatra Barat)--Berbagai upaya dilakukan Pemkab Limapuluh Kota dalam mengendalikan laju inflasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota kembali melakukan kegiatan rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di ruang rapat Kantor Bupati Limapuluh Kota, Sarilamak, Kecamatan Harau, Selasa (26/03/2024).

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Limapuluh Kota Syafarudin Datuak Bandaro Rajo tersebut turut dihadiri Pasi Ops Kodim 0306/50 Kota Kapten Inf Sil Suandi mewakili Dandim bersama unsur Forkopinda dan kepala OPD Kabupaten Limapuluh Kota.

Selain itu High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini dihadiri oleh Kepala Bulog Bukit Tinggi Sri Wahyuni, perwakilan PT Pertamina Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Yudistira, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Endang Kurnia Saputra dan pihak terkait lainnya.

Bupati Limapuluh Kota Syafarudin Datuak Bandaro Rajo mengatakan, Pemkab Limapuluh Kota telah melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi diantaranya gerakan menanam, penguatan sarana dan prasarana pertanian untuk mengantisipasi hama yang tikus yang akan menggagalkan hasil pertanian masyarakat.

"Pemkab Limapuluh Kota juga berupaya mengembangkan sektor peternakan dan perikanan seperti budidaya ikan dalam ember, selanjutnya penguatan UMKM dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat dalam menjalankan usahanya," kata Safaruddin.

Dikatakan, Pemerintah Daerah juga selalu berkoordinasi dengan Forkopinda dalam upaya mengendalikan inflasi, selain juga akan mengalokasikan dana 6 miliar rupiah dari APBD untuk kegiatan gerapakan pangan murah (GPM), pemantauan harga dan stok, gerakan menanam, bantuan sosial, rencana kerja sama antar daerah, peningkatan lapangan kerja, penguatan sarana dan prasarana lertanian, peternakan serta perikanan di Kabupaten Limapuluh Kota.

Sementara itu Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf Adri Asmara Yudha melalui Kapten Inf Sil Suandi mengatakan, Isu nasional terkait inflasi harus menjadi perhatian kita bersama dan diperlukan sinergitas untuk mengatasinya.

Dikaitkan dalam rangka bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H,  dimana terdapat kondisi harga kebutuhan bahan pokok mulai mengalami kenaikan seperti harga bawang, cabe dan beras, telur serta bahan penting lainnya, yang menjadi pemicu terjadinya inflasi, tentunya tugas kita bersama untuk mengantisipasinya.

"Koordinasi dan sinergisitas melakukan langkah-langkah konkret, bila terpantau terjadi lonjakan inflasi yang tinggi, dengan melaksanakan program-program strategis dan tepat dengan stakeholder tentunya harus selalu ditingkatkan sehingga upaya ini bermanfaat bagi masyarakat," demikian Dandim melalui Kapten Inf Sil Suandi. (MG)
 
Top