JA.com, Padang Pariaman (Sumatera Barat)- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arcandra Tahar dalam menyerahkan bantuan 314 Paket Konverter Kit kepada nelayan di Kabupaten Padang Pariaman, Jum'at (30/11/2018)

Wakil Gubernur Nasrul Abit menyampaikan, Konverter kit ini merupakan program mengkonversikan Bahan Bakar Minyak (BMM) untuk beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Dengan konversi ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, pertama lebih menghemat pengeluaran Nelayan dibandingkan membeli BBM. Kedua solusi dalam penyediaan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Pada tahun 2018 ini ada beberapa daerah yang menerima bantuan konverter kit, antara lain, Kab.Pasaman, Kab. Agam, Kab.Padang Pariaman dan Kota Padang. Mudah-mudahan tahun depan Kementerian ESDM akan mengalokasikan untuk daerah lain di Sumbar yang belum menerima pada tahun ini, beber Nasrul Abit.

Wagub juga menyampaikan bantuan ini akan sangat membantu perekonomian para nelayan, karena ditengah tingginya harga BBM saat ini maka dengan beralih ke BBG akan menjadi solusi yang sangat bagus.

Kita menghimbau para Nelayan agar dapat memanfaatkan bantuan kementerian ESDM ini dengan maksimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, harapnyan

Sementara itu Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid, juga mengatakan pendistribusian konversi BBM ke BBG di wilayah Pertamina Marketing Operation Region I untuk wilayah Sumbar direncanakan akan dibagikan sebanyak 899 paket.

paket tersebut terdiri atas, 1 (satu) unit mesin motor penggerak, 1 (satu) unit konverter kit dan aksesori pendukungnya, 2 (dua) buah tabung LPG 3 kg beserta isinya, serta 1 (satu) unit as panjang, baling-baling berikut aksesorisnya.

Konversi BBM ke BBG membuat nelayan lebih hemat dari segi operasional. Sebelumnya dengan menggunakan BBM, nelayan merogoh kocek sekitar Rp 135.450,- dengan asumsi penggunaan kapal selama 10 jam dalam sekali melaut atau setara dengan 21 liter (Rp 6.450/liter). Namun, setelah konversi menggunakan LPG, nelayan hanya memerlukan Rp 64.000,-
Itu artinya pengeluaran Nelayan akan lebih hemat 50%, ungkapnya.
 
Top